SHS Mulai Gunakan Drone Pertanian XAG, Bukti Nyata Transformasi Digital Menuju Swasembada Pangan Nasional
SHS Mulai Gunakan Drone Pertanian XAG, Bukti Nyata Transformasi Digital Menuju Swasembada Pangan Nasional--
HARIANMUBA.DISWAY.ID – Upaya Indonesia memperkuat ketahanan pangan kini memasuki babak baru. Di tengah tantangan iklim yang tidak menentu dan kelangkaan tenaga kerja pertanian, Sang Hyang Seri (SHS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi salah satu produsen beras terbesar di Tanah Air, resmi mengadopsi teknologi drone pertanian XAG P100 Pro untuk mendukung sistem pertanian digital dan presisi.
Langkah inovatif ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan modernisasi sektor pertanian nasional, sejalan dengan rencana aksi pemerintah menuju swasembada beras dan efisiensi produksi pangan.
“Peralihan dari metode manual ke sistem pertanian digital merupakan lompatan besar bagi SHS. Kami baru memulainya, tapi hasilnya sudah terasa,” ujar Dasep Setiawan, Manajer Lahan SHS Sukamandi, Jumat (10/10/2025).
SHS yang mengelola lahan lebih dari 5.000 hektare kini menguji coba drone XAG P100 Pro di area seluas 15 hektare, bekerja sama dengan PT Blessed Bentara Agri Indonesia sebagai distributor resmi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kami Sudah Berjuang dengan Hati
BACA JUGA:Dinas Sosial Muba Gelar Rakor Karang Taruna, Perkuat Sinergi Pemuda dalam Pembangunan Sosial Daerah
Drone pertanian XAG P100 Pro dirancang untuk mendukung penyemprotan pestisida, pemupukan, dan penaburan benih secara otomatis. Dilengkapi sistem RevoSpray dan tangki pintar berkapasitas 50 liter, drone ini mampu menyemprot hingga 22 liter per menit, dengan hasil yang lebih presisi dibandingkan metode manual.
“Penyemprotan kini jauh lebih akurat. Semua dosis, kecepatan, dan ketinggian bisa diatur lewat aplikasi. Hasilnya merata dan efisien,” jelas Dasep.
Penelitian dari Kementerian Pertanian juga memperkuat temuan ini — penggunaan drone mampu mengurangi pemakaian bahan kimia hingga 30%, sekaligus meningkatkan keseragaman semprotan dan menekan risiko paparan pestisida bagi pekerja.
Efisiensi juga dirasakan langsung oleh Adam Dalah Agung, pilot drone SHS.
BACA JUGA:Warga Sungai Keruh Geger, Pria 68 Tahun Ditemukan Meninggal Setelah Dua Minggu Hilang
“Sebelumnya satu lahan butuh 10 orang untuk penyemprotan. Sekarang cukup satu drone yang dikendalikan lewat aplikasi XAG One. Dalam beberapa jam, satu hari kerja bisa selesai,” ungkapnya.
Drone XAG P100 Pro juga unggul dari sisi mobilitas berkat desain foldable (lipat) yang memudahkan transportasi, bahkan bisa dibawa menggunakan sepeda motor atau minivan — solusi tepat untuk kondisi geografis pertanian Indonesia yang luas dan beragam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: