harianmuba com SANGA DESA Disaat para pedagang keliling lain berjualan menggunakan gerobak bahkan sudah banyak yang berjualan menggunakan sepeda motor ternyata masih ada beberapa pedagang yang berjualan keliling dengan cara dipikul Salahsatunya yakni Sumitro 52 warga Lubuk Linggau yang menjalani profesi sebagai pedagang bakso keliling Bersama keempat rekannya ia pun rutin seminggu dua kali berdagang bakso ke wilayah Sanga Desa Kalau ke daerah sini itu biasanya kami lakukan seminggu dua kali Yakni hari Senin dan hari Kamis kami serombongan ada empat orang ujarnya Ia mengatakan dirinya masih mempertahankan cara berjualan dengan dipikul dikarenakan ia menilai bahwa cara tersebut sangat efektif untuk menjangkau para pelanggan ke pelosok lorong atau gang Yang mana tidak bisa di jangkau oleh pedagang yang bawa motor atau gerobak Jualan pikulan gini enaknya bisa masuk ke lorong lorong pemukiman warga yang sempit Sehingga peluang lakunya lebih besar Ungkap Sumitro Dikatakannya dalam satu kali berjualan dirinya bisa meraup omset hingga Rp 500 ribu dengan harga bakso yang ia jual seharga Rp 5 ribu per porsi Jika habis semua baksonya itu bisa sampai Rp 500 ribu Soalnya dari rumah saya bawa sekitar seratus porsi dengan harga Rp 5 ribu Ya kalau bicara untung cukuplah buat kebutuhan sehari hari Baksonya sendiri itu bahan bakunya adalah ayam potong Jelasnya Sasmita salahsatu pembeli warga kelurahan Ngulak 1 mengaku sering membeli bakso dari pedagang pikulan karena harganya yang miring dibanding bakso gerobak harganya jauh lebih murah mungkin karena bahannya dari ayam Namun rasanya tidak kalah dengan bakso gerobak yang biasa saya beli tuturnya ren
Pedagang Bakso Pikul, Laris Manis
Kamis 30-12-2021,08:06 WIB
Kategori :