harianmuba com INDRAMAYU Kisah tragis mengemuka dari kejadian ibu bunuh anak tiri di Desa Benda Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu Selain otak pelakunya yang merupakan ibu tiri dari bocah malang itu terungkap bahwa yang menjadi eksekutor adalah SAP 24 Dia merupakan tetangga pelaku Saat melakukan aksi kejinya itu dia dibayar Rp 70 ribu oleh SA 21 yang merupakan ibu tiri korban Usai menerima perintah MYP dibawa Sap dari rumahnya menggunakan sepeda motor Mereka sempat berkeliling Sementara SAP mencari tempat yang tepat untuk menghabisi nyawa bocah malang itu Mereka pun tiba di Sungai Prawira yang tak jauh dari Simpang 5 Balongan Kabupaten Indramayu Di lokasi itu MYP diceburkan pelaku Kejamnya SAP tetap di tempat dan menyaksikan korban meronta ronta hingga tenggelam Kemudian jenazah MYP ditemukan pertengahan Agustus 2021 dalam kondisi membusuk Rupanya polisi menaruh kecurigaan atas kematian korban Polisi lalu melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematiannya hingga pelaku yang tega menghabisi MYP Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Balongan AKP Febry H Samosir membenarkan kematian MYP bukan murni kecelakaan melainkan dibunuh Pelakunya adalah ibu tiri yang menyuruh orang lain untuk mengesekusi korban katanya kemarin Kapolsek mengatakan petugas mencurigai kematian korban karena melihat kondisi Sungai Prawira Berawal dari Kecurigaan Polisi Sungai tersebut pada bagian hulunya buntu tidak ada sumber air mirip kolam Selain itu korban bukan warga wilayah setempat melainkan asal Desa Benda Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu Sementara alasan korban tenggelam adalah terbawa aliran air dari hulu Melihat kejanggalan itu petugas curiga dan menyelidikinya Selain hasil tes DNA petugas melihat kondisi Sungai Prawira dari hulu hingga ke hilir Kecurigaan tersebut ternyata benar setelah melakukan penyelidikan kematian korban bukan akibat dari kecelakaan Ibu tiri korban pun akhirnya mengaku menjadi otak pembunuhan itu Yang kabarnya hanya karena tidak suka dengan korban Sementara ayah korban bekerja di luar kota kom radarcirebon