SEKAYU, - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Musni Wijaya SSos MSi memimpin langsung rapat klarifikasi status klub sepakbola Muba Babel United, Selasa (5/7/2022).
Rapat tersebut bertujuan untuk klarifikasi terkait status MBU yang kini pindah home base ke Persipal Palu, hingga sistem pendanaannya selama di Kabupaten Muba.
"Ini perlu kita klarifikasi mengenai kejelasan MBU yang kini sudah berpindah ke Palu," kata Musni saat memimpin rapat bersama Perangkat Daerah Muba terkait, Pengurus Muba Corporate Forum, dan ASKAB PSSI Muba, di Ruang Rapat Sekda Muba.
BACA JUGA:Lebih Ringan, Herman Mayori - Eddy Umari Divonis 4,5 Tahun
Dikatakannya rapat ini juga dilakukan karena adanya informasi yang simpang siur ditengah masyarakat.
"Mengingat MBU yang berlaga di Liga 2 ini adalah sifatnya profesional dan untuk keterlibatan Pemkab Muba dalam pendanaan tidak ada. Untuk itu melalui rapat ini kita meminta penjelasan dari masing-masing pihak terutama dari Manajemen MBU sebelumnya," ujarnya.
Ex Manajer Tim MBU Achmad Haris menjelaskan kedatangan MBU ke Bumi Serasan Sekate pada tahun 2019 bermula atas hubungan baik antara ex Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin dengan PT Ambara, dan sejak saat itu MBU dipinjamkan ke Muba selama tiga tahun hingga 2022.
BACA JUGA:Polres Muba Sematkan Penghargaan ke Pj Bupati Apriyadi
"Saat itu pak Dodi ada ide menghidupkan kembali sepakbola di Muba. Posisi Muba Babel United ini dipinjamkan dari PT Ambara setelah beli dari Aceh United yang homebase nya di Pangkal Pinang Bangka. Intinya tidak ada sepersenpun uang ataupun dana Pemkab Muba yang keluar untuk mendatangkan MBU," tuturnya.
Terkait MBU dijual ke Palu, ia mengaku informasi tersebut pun didapatnya dari media sosial.
BACA JUGA:PT SMI Berikan Apresiasi, Gedung Rawat Inap Telah Difungsikan
"Karena ini milik orang, yang transaksi PT Ambara dengan Palu, saya tahu juga dari medsos ini dijual, karena kondisi saat ini sudah habis masa pinjam pakai," jelasnya.
Haris juga menegaskan MBU menggandeng MCF untuk operasional sebagai sponsor bukan CSR dari perusahaan.
Senada Manajer Perkebunan MCF Suroso mengatakan dibentuknya MCF yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Kabupaten Muba adalah untuk mensukseskan MBU.
"Dana untuk mensukseskan MBU ini adalah dana sponsor perusahaan bukan dana CSR," bebernya.