BENTENG, HARIANMUBA.COM - Bagi kamu yang belum pernah melihat dari dekat bunga rafflesia mekar, kamu hgarus mengunjungi kawasan hutan gunung batu di Desa Sekayun, Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Pasalnya, ada Sekuntum bunga Rafflesia Arnoldi mekar sempurna. Bunga dengan bau busuk menyerupai bangkai ini dapat disaksikan hingga 4-5 hari kedepan.
Jarak tempuh ke lokasi tempat mekarnya bunga tersebut sekitar 31 menit atau sekitar 6 km menggunakan sepeda motor.
"Sudah mekar beberapa hari yang lalu. Pengunjung bisa menikmati keunikan bunga itu sampai 4-5 hari ke depan. Adik saya yang pertamakali menemukannya dikawasan Divisi II perkebunan sawit PT.RAA," kata Mito, salah seorang warga setempat, Rabu (11/1).
BACA JUGA:Dinkominfo Muba Gelar Rapat Program Prioritas TA 2023. Apa Saja Itu
Menurut Mito, bunga tersebut dijaga sekelompok warga desa terdekat di kawasan hutan itu. Penjagaan tersebut penting, sebab bunga langka itu sering dirusak bahkan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. "Ini pertamakalinya bunga Rafflesia ditemukan disini, makanya dijaga oleh warga sekitar, takutnya di rusak oleh orang usil," jelasnya.
Selain di Sekayun, Bunga Rafflesia sering ditemukan mekar di hutan Cagar Alam Taba Penanjung dan hutan Lindung Bukit Daun. "Sebagian besar hutan Bengkulu merupakan habitat Rafflesia. Tapi di Taba Penanjung bunga ini paling sering ditemukan mekar," terangnya. "Ayo saksikan keindahan dan kesegaran bunga yang hanya mampu bertahan hingga 4-5 hari ke depan," kata dia.
Sebelumnya, awal tahun 2023 lalu Bunga Rafflesia yang mekar sempurna di Kabupaten Bengkulu Selatan. Saat berita ini dirilis, bunga Rafflesia ini nyaris mekar sempurna. Empat kelopak sudah mengembang, sisa satu kelopak lagi. Bunga Rafflesia jenis bengkuluensis ini akan mekar sempurna. Makanya jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan bunga langka ini mekar sempurna.
BACA JUGA:Kemensos Siap Cairkan Dua Bansos Ini di Awal 2023, Berikut Persyaratannya
Pasalnya, bunga yang menempel di inang ini, mekarnya hanya bertahan sekitar 7 hari, kemudian layu.