SEKAYU, HARIANMUBA.COM,- Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada saat menghadapi perubahan cuaca tahun 2023 ini tidak ingin lengah mengantisipasi penyebaran potensi Hot Spot dan Kebakaran hutan, kebun dan lahan (Karhutbunlah).
Betapa tidak, di tahun 2016 dan 2017 lalu karhutlah menurun drastis, yakni 420 dan 360 hektar. Namun pada tahun 2018 dan 2019 meningkat kembali mencapai 932 dan 1.246 hektar.
Nah tidak ingin hal tersebut terulang kembali, berbagai upaya terus dilakukan Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi MSi, yakni dengan berdoa dan berzikir bersama.
Demikian diungkapkan Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi MSi, saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutbunlah di Lapangan Skay Land Sekayu, kemarin Senin (30/01/2023).
BACA JUGA:Dijanjikan Proyek Paskibraka Oleh Oknum ASN di Muratara, Uang Rp 70 Juta Milik Ruben Ludes
BACA JUGA:Tengah Mimpin Rapat, Bupati Ini Kena Serangan Jantung, Langsung Dievakuasi Kerumah Sakit
“Konsep Penanggulangan Karhutbunlah di Musi Banyuasin, pertama kita harus memberikan edukasi ke tengah masyarakat, dengan mengimbau jangan membuka lahan pertanian dengan cara membakar,” jelas Apriyadi saat di wawancarai HarianMuba.Com
Ia meminta kepada seluruh perangkat, mulai dari camat, kepala desa, kelurahan hingga Rt dan Rw hendaknya dapat menyampaikan jangan membuka lahan dengan cara dibakar.
“Berikan edukasi, dan imbauan agar masyarakat di tengah desa dan dusun paham dengan aturan serta larangan bila itu terjadi maka diberikan sanksi yang sangat tegas,” ujar Apriyadi
Selanjutnya, lakukan pemetaan wilayah desa yang mana dianggap rawan dan tidak rawan, serta harus mengetahui dimana desa yang lahan gambutnya sangat rawan. “Kemudian mencari sumber cadangan air di tengah desa dan dusun sehingga apabila terjadi potensi Karhutbunlah bisa cepat teratasi,” jelasnya
BACA JUGA:Empat Serangkai Pelaku Curanmor, Digulung Tim Gurita Satreskrim Polres Prabumulih
BACA JUGA:Kunjungi SMAN Sumsel, Berikan Motivasi Siswa
Kemudian mengerahkan petugas satgas Karhutbunlah, serta perusahaan mulai dari perkebunan dan pertambangan, dan terakhir akan menggelar zikir serta doa bersama. “Jika ada laporan, maka petugas minimal satu jam sudah sampai di lokasi kebakaran dan langsung dilakukan berbagai antisipasi,” ungkapnya
Skanario itu dibuat, karena ramalan cuaca tahun 2023 ini berbeda dari tahun sebelumnya, menurut prediksi akan adanya kemarau panjang yang melanda.