JAKARTA, HARIANMUBA COM, -- Bantuan terhadap korban gempa di Turki dan Suriah yang menewaskan puluhan ribu manusia terus bergulir.
Salah satunya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengirimkan bantuan untuk korban gemba berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki.
Bantuan yang diberikan itu berupa familiy kit dan paket sembako, serta disesuaikan dengan keadaan di sana mengingat situasi musim dingin yang sedang mencapai puncaknya.
Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian Lazismu PP Muhammadiyah, Upik Rahmawati menyatakan, selain bantuan sembako pihaknya juga mengerahkan tim relawan Lazismu untuk membantu korban terdampak gempa.
BACA JUGA:Mantan Kades di Musi Rawas Luka Parah Disiram Air Keras oleh OTD
BACA JUGA:Atasi Diabetes Dengan Rutin Konsumsi Lobak Putih, Berikut Manfaat Lain Lobak Putih Untuk Kesehatan
Alhamdulillaah Lazismu PP Muhammadiyah telah mengirimkan dana yang akan diperuntukkan untuk Family Kit.
Kita juga memberikan bantuan operasional tim atau relawan yang bertugas di sana,” kata Upik dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Terkait bantuan Family Kit, Upik merincikan di dalamnya terdapat kaos kaki, sarung tangan, baju tebal, celana, pakaian dalam, pembalut, sepatu bot, kerudung, sikat gigi, paket sembako, dan lain-lain.
“Jadi kita menyediakan Family Kit dan paket sembako,” ujarnya.
BACA JUGA:Luar biasa Capaian Cristiano Ronaldo, hanya Waktu 30 Menit Berhasil Ciptakan 4 Gol
Upik menambahkan, Lazismu juga akan mendukung keberangkatan EMT International Muhammadiyah. Saat ini Muhammadiyah juga diminta oleh Pemerintah RI berkontribusi untuk mengirimkan tenaga medis melalui EMT.
Kita mengirimkan EMT yang didukung oleh Lazismu untuk berangkat ke Turki,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Layanan (KL) Lazismu PCIM Turki, Ahmad Dhiyaul Haq yang berada di lokasi menjelaskan, pihaknya terus melakukan pendataan. Koordinasi pun terus dilakukan bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki untuk menghindari tumpang tindih penyaluran bantuan.
Jadi kita tetap koordinasi dengan PPI Turki biar bantuan ke WNI (Warga Negara Indonesia) tidak ‘double’. Di antaranya yang akan kami siapkan untuk kebutuhan WNI pelajar perempuan dan saat ini sudah ada amil Lazismu sedang mendata di lokasi pengungsian dan siap untuk disalurkan,” jelasnya.