WAMENA, HARIANMUBA.COM - Pilot Susi Air yang disabdera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) ternyata cukup sulit untuk dibebaskan.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Menurut Pangdam, ada beberapa hal yang menyulitkan pembebasan Philips Max Martens.
Mayjen Saleh mengatakan bahwa KKB bersama sanderanya selalu berpindah-pindah tempat sehingga belum dapat diketahui pasti posisinya.
Namun, dia menyebut tim gabungan TNI-Polri hingga terus berupaya membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
BACA JUGA:Nah loh, Ada Oknum Anggota DPRD MUBA Ditetapkan Tersangka, Ternyata Ini Kasusnya
"Mudah-mudahan pilot Philip Mark Merthens segera dapat dibebaskan dengan keadaan selamat," ucap Mayjen TNI Saleh Mustafa di Wamena, Senin (27/2).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta senjata api dan amunisi untuk dibarter atau ditukar dengan pilot Susi Air yang masih disandera.
Namun, jenderal bintang dua Polri itu menyebut permintaan itu tidak mungkin dipenuhi karena berbahaya dan dapat mengganggu keamanan serta menimbulkan korban jiwa.
"Selain meminta senpi dan amunisi, Egianus juga meminta sejumlah uang," ucap Irjen Fakhiri.