Juhari menjelaskan untuk pelaksanaan ganti untung tol didesanya hampir semua sudah selesai.
Dari situlah akhirnya terkumpul uang sejumlah Rp 168 juta rupiah. Semua uang itu digunakan untuk membeli mobil tersebut.
"Namun harga mobil jenis luxio yang kita beli ini harganya Rp 268 juta, memang ada harga dibawah itu namun sekalian kita beli yang bagus dan luas," jelasnya.
Nah, kekurangan dana tersebut sempat membuat kebingungan, namun dari masukan beberapa tokoh masyarakat akhirnya ada wacana seluruh warga urunan.
"Kami meminta seluruh RT diwilayah Bukit Jaya untuk menggelar rapat tingkat RT masing-masing untuk mendengar masukan masyarakat terkait wacana urunan kekurangan tersebut," jelas Kades.
BACA JUGA:WOW, Kakak Adik di Muratara Jadi Yotuber Judi Online dan Judi Togel
BACA JUGA:Warga Babat Toman Diamankan, Ratusan Butir Extaci Gagal Beredar
Dari laporan seluruh RT warga Desa Bukit Jaya setuju untuk urunan, disepakatilah setiap KK menyumbang Rp 200 ribu.
Uang Rp 200 ribu ini kalau memang tidak bisa membayar sekaligus bisa di angsur sebanyak 4 kali.
"Warga juga mau urunan ini agar mereka merasa memiliki kendaraan tersebut, jika hanya berasal donatur dari dermawan tol saja nanti masyarakat beranggapan itu mobil siaga wong yang ganti rugi tol," paparnya.
Dijelaskan Kades untuk operasional kendaraan ini adalah membantu masyarakat yang dalam kondisi sakit untuk dibawa ke Rumah Sakit.
BACA JUGA:LUAR BIASA! Atlet Pencak Silat Wanita Asli Kabupaten Muba, Raih Medali Perak SEA Games 2023
BACA JUGA:Tiga Hari Lagi, Tol Baru Medan - Binjai Akan Berlakukan Tarif Baru, Berikut Daftar Tarifnya
"Baik itu rumah sakit yang ada di Sungai Lilin, Sekayu ataupun Palembang, selain itu untuk kendaraan jenazah sehingga tidak perlu meminjam kendaraan pribadi kalau ada warga yang meninggal," paparnya.