Sebelum dibawa ke Indonesia, Siti mengungkapkan Sha Wan sebenarnya beberapa kali ingin dititip ke panti asuhan.
BACA JUGA:Wow, Ada Air Terjun 9 Tingkat di Muratara, Masih Alami, Jarang Terekspos
BACA JUGA:Janjikan Berangkat Haji Jalur Cepat, Pengelola Trevel Umroh di Lubuk Linggau Diamankan Polisi
Namun sayangnya tak ada panti yang menerima.
“Kalau begitu saya bawalah. Saya bawa ke Indonesia,” kata Siti.
Siti bilang keluarga Sha Wan mengabaikan anak itu. Bahkan cenderung tak mengurusi.
Misalnya, kakaknya dipegang sama Sha Wan saja tidak mau.
BACA JUGA:Gunakan Pakaian Adat, ASN Lapas Sekayu Gelar Upacara hari lahir Pancasila
BACA JUGA:Bendera Merah Putih Terbentang di Jembatan Emas Pangkal Pinang, Peringati Hari Lahir Pancasila
Begitu pula Ibu Sha Wan. Alih-alih mengurai anaknya, Siti malah lebih sayang kepada anjing.
“Kakaknya dipegang aja nda mau. Ibunya lebih sayang anjing daripada anak sendiri kasarnya,” ujarnya.
Hingga kini, keluarga Sha Wan kata Isiti tak bisa dihubungi. Jika dihubungi WhatsApp hanya centang satu.
“Kalau di WA kayaknya diblock, ceklis satu,” ucap Siti.
BACA JUGA:Kabel Fly Over Patih Galung Kota Prabumulih, Hilang Digondol Maling
BACA JUGA:Bawa Tim All Star Walikota Prabumulih Ridho Yahya Tantang Tim Sepakbola Sanga Desa
Siti mengaku, tiap bulan menggelontorkan dana hingga Rp3 juta untuk mengurusi Sha Wang. Uang itu untuk kebutuhan popok, susu dan obat.