“Adapun tanah yang butuh penanganan khusus sekitar 3.300-an meter atau 3,3 kilometer,” tegasnya.
BACA JUGA:Sudah Tiba di Asrama Haji, CJH Asal Kediri Jawa Timur Minta Pulang, Ini Alasannya
BACA JUGA:Warga Lalan Diamankan Sat Polairud Polres Muba, Terlibat Kasus Narkoba
Untuk itu dalam waktu sebelum Juli ini pihaknya akan mencari solusi terkait tantangan tanah ini.
“Rencananya kita akan mencari kostruksi lain agar lebih cepat selesai dan tepat waktu sesuai arahan presiden. Salah satunya pilihan diantaranya dengan menggunakan Pile Slab (tiang yang menopang dibawah jalan, red),” tegasnya.
“Setelah ditemukan metode yang cocok pekerjaan akan dimulai pada Juli ini,” akunya.
Selain itu, Ibnu menyatakan pihaknya menyiapkan lima strategi percepatan untuk pembangunan jalan tol Jambi.
BACA JUGA:Apresiasi Dari KTNA Nasional, Herman Deru Terima Penghargaan Adhi Bhakti Tani Nelayan Maha Utama
BACA JUGA:Terkait Status Wilayah Tegal Binangun, Bupati Askolani Tegas Tetap Pertahankan Masuk Banyuasin
Yang pertama dengan segera melakukan review desain atau mencari solusi penaganan tanah lunak dengan menggunakan geoteknik khusus dengan mencoba pile slab.
Lalu strategi selanjutnya, dalam konstruksi akan mengimplementasikan digital konstruksi.
“Nantinya mulai tahapan persiapan pemadatan hingga sampai finishing kita menggunakan digital konstruksi. Seperti nanti untuk alat penghamparan rigid menggunakan alat yang secara teknologi akan mengunci berdasarkan GPS, jadi harapannya ketebalan jalan akan rata,” ucapnya.
Selanjutnya strategi ketiga, untuk penanganan lapangan resource management planning.
BACA JUGA:Selain Etnis Nusantara, Ada 7 Etnis Pendatang yang Ada di Indonesia, Berikut Asal-usulnya
BACA JUGA:Bayi Diletakkan di Depan Rumah, Ada Kertas Berisi Tulisan Minta Sang Bayi Dirawat
“Dari panjang 15 Km ini kita sudah inventaris akses jalan yang bisa masuk ke lokasi pekerjaan. Dalam ini kita bagi menjadi tiga zona, yang nantinya mempunyai penanggung jawab masing-masing,” akunya.