Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat.
Untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh, mereka akan menutup diri dengan selimut sehingga asap terperangkap di bawah kain.
Selain itu, wanita suku Himba juga melukis atau mengolesi tubuhnya dengan campuran lemak mentega dan oker (tanah merah), dua kali dalam sehari.
Mereka percaya, itu akan menjaga kulit terlindungi dari matahari dan serangga.
BACA JUGA:Puluhan Tahun Gunakan Air Sumur Bor, Akhirnya Saat Ini Jaringan PDAM Masuk Ke Desa Rimba Ukur
Orang-orang Himba percaya, warna merah itu indah dan melambangkan merahnya bumi dan darah. Wanita suku Himba mengenakan rok pendek dari kulit kambing sebagai pakaian mereka.
Mereka juga melapisi rambutnya yang panjang dengan tanah liat merah, dengan jumbai di ujungnya.
Mungkin saja alasan lainnya, karena suku himba tinggal di salah satu lingkungan yang paling ekstrim yaitu iklim gurun yang keras dan kukurangan air untuk minum.
Kurangnya rutinitas mandi mereka bukan berarti menjadikan mereka terlihat kurang cantik.