Berdasarkan hasil tes DNA dapat disimpulkan bahwa suku Aborigin yang mendiami sebagian besar wilayah Benua Australia dan Pulau Papua merupakan peradaban manusia tertua di dunia.
Penelitian tersebut menggunakan sampel air liur dari masyarakat modern di Australia dan Papua Nugini. Seperti dikutip dari Sputnik News, langkah tersebut dapat merekonstruksi migrasi nenek moyang Aborigin yang sebelumnya mendiami Benua Afrika.
BACA JUGA:Pembangunan Tol Dimulai Era Presiden Suharto, Meningkat Drastis Masa Presiden Jokowi
Artinya, Suku Aborigin sebenarnya berasal dari Afrika yang melakukan perjalanan panjang menuju wilayah timur sekitar 75.000 tahun lalu.
Ini menjelaskan bahwa Aborigin lebih tua dari peradaban Mesopotamia yang berkembang sekitar 8000 sebelum Masehi.
Sejak 31.000 sebelum Masehi, Aborigin diyakini telah tiba di Australia yang ketika itu disebut sebagai Dataran Sahul.
Dataran itu merupakan super benua yang terdiri dari Australia, Papua dan Tasmania. Ketiganya terpisah berkat naiknya permukaan air laut.
BACA JUGA:Peringati 1 Muharram, Warga Desa Panca Tunggal Gotong Royong Bersihkan TPU
Suku Kerinci di Indonesia
Menurut peneliti asal Amerika Serikat bernama Bennet Bronson serta Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta, Suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi Bukit Barisan di Provinsi Jambi merupakan kelompok manusia tertua di dunia.