Tetapi, kengototan itu berubah. Organisasi Pramuka Dunia dan pemerintah Korsel memindahkan peserta jambore sejak Selasa, 8 Agustus 2023.
BACA JUGA:Inilah 4 Tol Terkenal Angker di Indonesia, Antara Mitos dan Realita, Ceritanya Bikin Merinding
Evakuasi dimulai pukul 10.00. Pemerintah menyiapkan seribu bus. Setelah semua pramuka pindah, perkemahan itu akan ditutup.
Badan cuaca Korea Selatan telah memperingatkan bahwa Taufan Khanun membawa hujan lebat dan angin kencang. Kecepatannya hingga 44 meter per detik. Atau sekitar 158 kilometer per jam.
Meskipun pemerintah Korsel sudah memindah jambore itu di tempat baru di Seoul, kritik tetap muncul. Penyelenggara dinilai abai pada masalah cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Optimalisasi PAD, BPPRD Sosialisasi Pajak Daerah
Bumi perkemahan juga dinilai tidak layak. Drainase tidak memadai, kamar mandi dan pancuran air begitu sederhana, plus serangan nyamuk yang luar biasa. (*)
Berita ini sudah tayang di harian.disway.id dengan judul: Ribuan Pramuka Dunia Dievakuasi karena Badai Khanun