Seandainya Jepang Temukan Harta Karun Saat Gali Terowongan Tol Padang Pekanbaru, Jadi Milik Siapa?

Jumat 08-09-2023,06:58 WIB
Editor : Dodi

NATM sangat memperhatikan prinsip-prinsip perilaku massa batuan yang ada di bawah beban dan mendeteksi  kinerja konstruksi bawah tanah selama konstruksi dengan komputerisasi.

BACA JUGA:AdaKami Memudahkan Pinjaman Dana dengan Tenor Panjang hingga Rp 20 Juta

BACA JUGA:Optimis Raih Juara KIM, Diskominfo Provinsi Sumsel dan Muba Optimalkan Persiapan

NATM biasanya diterapkan pada penggalian terowongan dengan kondisi tanah lunak dan NATM juga sering diterapkan pada pembangunan terowongan di sedimen berpori. Prinsip kerja NATM sangat detail dalam dunia konstruksi.

Untuk pembuatan terowongan akan dikerjakan oleh Jepang.

Jepang secara lisan sidah menyatakan ketertarikannya mengerjakan bagian tol Seksi Payakumbuh-Pangkalan di area Bukit Barisan.

Ketertarikan Jepang ini erat pula kaitannya dengan teknologi untuk urusan gali menggali terowongan yang juga dimiliki oleh negara mereka.

BACA JUGA:Akhir Tahun 2023 Tol Trans Sumatera Bakal Semakin Panjang, Ditargetkan Bertambah 192 KM

BACA JUGA:Polres Muba Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024

Terowongan ini rencananya akan dikerjakan oleh kontraktor Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency).

JICA sendiri merupakan Badan Kerja Sama Internasional Jepan, JICA dibentuk oleh pemerintah Jepang guna membantu pembangunan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

Bukit Barisan merupakan kawasan yang terdiri dari jajaran gunung yang terdapat dari utara Sumatera Aceh hingga selatan Sumatera di Lampung.

Kawasan Bukit Barisan juga dikenal punya potensi kandungan harta karun.

BACA JUGA:Terduga Pelaku Penodongan Ibu-ibu di Jalan C4 Sungai Lilin Diamankan, Mengejutkan Pelaku Remaja Bawah Umur

BACA JUGA:Gratis, Ini Syaratnya Pelatihan Migas di Muba

Beberapa mineral diduga tersimpan pada beberapa jajaran bukit barisan, mulai dari emas dan mineral lainnya.

Kategori :