Setelah mengudara sekitar 5 menit, para peserta diharuskan untuk menurunkan layangan secara bergiliran.
Pada saat penurunan ini pun ada penilaian, dimana pemain harus menarik layangan didalam kotak yang disediakan.
BACA JUGA:Kontingen Muba Berpeluang Tambah 5 Medali Emas Dari Cabor Ini, Total 8 Medali Emas Sudah Didapat
Layangan turun dengan sempurna mendarat ditangan dan tidak boleh menyentuh tanah.
Hal ini menuntut skill para pemain agar layangan tidak jatuh ke tanah.
Ketua panitia pelaksana lomba Dwi Kurnia Sandi mengungkapkan perlombaan ini dilakukan atas banyaknya masukan dari pencinta layangan.
"Saat ini didesa kami sedang musim layangan, banyak masukan untuk melaksanakan lomba, dari situlah kami lakukan," jelasnya.
BACA JUGA:Jika Pembangunan Tol Selesai, Ini Perkiraan Waktu Tempuh Probolinggo-Banyuwangi
BACA JUGA:Rampungnya 2 Ruas Tol Trans Sumatera, Perjalanan Padang Pekanbaru Semakin Singkat
Perlombaan layangan ini baru pertama kali dilaksanakan, karena itulah panitia membatasi peserta hanya warga lokal.
"Peserta antusias sebenarnya banyak warga dari desa lain yang berminat untuk ikut, namun kami batasi lokal saja dulu, kedepan mungkin baru mengundang desa tetangga," jelasnya.
Untuk penilaian sendiri Sandi mengungkapkan pertama tentu layangan itu harus bisa terbang.
Kemudian pada saat penurunan harus sempurna, selain itu kreatifitas.
BACA JUGA:Harga Beras di Muba Terus Naik, Warga dan Pelaku UMKM Resah Dengan Kondisi Ini
BACA JUGA:Ingin Ajukan Pinjol, Berikut Daftar Pinjol Resmi dan Berizin OJK