BACA JUGA:Segini Biaya Untuk Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin, Tuai Kritik Karena Tak Mirip
Imron menambahkan dirinya tertarik ikut lomba inovasi semata untuk mengenalkan kegiatan belajar mengajar dan penyediaan taman bacaan bagi masyarakat di wilayahnya. Menurut Imron, ada 12 camat se Sumsel yang bertarung program saat paparan di depan tim penilai. Bayung Lencir mencapai final bersama satu camat di Palembang. Usai paparan,
"Nah dari hasil Penilaian Tim Juri terhadap presentasi nominator kategori Camat Inovatif dan ASN Inovatif, kami telah melaksanakan penilaian Fact Finding untuk membuktikan fakta mengenai keberadaan inovasi yang diajukan. Para juri yang terdiri dari akademisi hadir langsung ke Taman Bacaan Masyarakat Suku Anak Dalam. Mereka sangat tertarik dan mendukung upaya program berkelanjutan belajar mengajar Suku Anak Dalam," terang Imron.