Jembatan ini dinamakan Jembatan Gadang 1 dan Jembatan Gadang 2, berlokasi di Desa Pulo Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar.
BACA JUGA:Tutup Gebyar Maulid Nabi SAW, Asisten I Setda Muba Bagikan Hadiah Buat Pemenang
BACA JUGA:Solusi Dana Cepat Lewat Aplikasi Pinjol BRI, Cepat dan Mudah Limit Hingga Rp 25 Juta
Sementara Jembatan Alai 1 berlokasi di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro mengungkapkan
sebelumnya telah dilakukan berbagai kajian atas tipe jembatan.
“Kita telah lakukan beberapa kajian tipe-tipe jembatan diantaranya box beton (Box Girder), gelagar beton hingga girder dengan struktur sambungan yang menggunakan pin (Unibridge)," jelasnya.
BACA JUGA:Capai Target, Muba Raih Peringkat Tiga Besar Peparprov di Lahat
BACA JUGA:Klaim Rp 136 ribu Sekarang Cuma Butuh 2 Langkah, Bisa Cair Lewat DANA OVO dan Gopay
"Kemudian disepakati menggunakan metode unibridge dengan sejumlah pertimbangan,” ujarnya.
Dengan penggunaan unibridge maka jumlah kolom yang diperlukan lebih sedikit, struktur atas yang ringan sehingga dapat mengoptimasi dimensi kolom dan pondasi.
Selain itu proses pekerjaan yang lebih mudah dan sederhana, sehingga metode ini lebih unggul juga dalam segi biaya konstruksi.
Dengan tinggi jembatan berkisar 20 – 30 m dan panjang bentang 60 m, ruas ini nantinya dilengkapi 3 jembatan yang dilakukan dengan metode unibridge.
BACA JUGA:Tol Palembang Kayuagung Diselimuti Kabut Asap, Jarak Pandang Terbatas
BACA JUGA:Jembatan Penghubung Jawa-Bali Mustahil Dibangun? Rupanya Hal Ini yang Menjadi Kendalanya
Tol ini total panjang 24,7 km, dengan progres yang signifikan Koentjoro optimis rampung sesuai target di akhir tahun 2023.