Menurutnya hal ini akan meningkatkan kecepatan mobilitas barang dan jasa sehingga daya saing menjadi semakin baik
BACA JUGA:Mendes PDTT Ungkap Manfaat Desa yang Berstatus Mandiri
BACA JUGA:Bertambah Usia, Apriyadi Doa Bareng Emak-emak Pengajian dan Anak-anak Panti Asuhan
"Investasi memang besar, tetapi manfaat bagi negara dan rakyat akan sangat luar biasa kalau kita bisa menaikkan produktivitas yakni dengan menyambungkan jalan tol ke kawasan pertanian, pariwisata, perkebunan, industri, maka manfaatnya akan sangat besar sekali,” tutur Jokowi.
Lantas bagaimana nasib pembangunan tol trans Sumatera setelah era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Namun kabar baiknya, ada kemungkinan ruas tol ini akan dilanjutkan pembangunannya.
"Kalau menurut saya itu untuk kepentingan masyarakat, kepentingan ekonomi, mestinya akan dilanjutkan," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Herry Trisaputra Zuna dikutip dari detikfinance.
BACA JUGA:Ini Jumlah Kendaraan yang Melintas Per Hari di Tol Trans Sumatera, Tertinggi di Ruas Pekanbaru Dumai
BACA JUGA:Kamis Mendatang, Pj Bupati Muba Apriyadi Akan Menerima Secara Simbolis Dana Insentif Fiskal
Herry menilai sebuah proyek diputuskan untuk dibangun karena melihat kebutuhannya.
Menurut Herry pembangunan Tol Trans Sumatera bermanfaat bagi masyarakat.
Ia menjelaskan manfaat yang paling terasa dari keberadaan proyek ini ialah pemangkasan waktu tempuh.
Hal ini juga terlihat dengan keberadaan Tol Trans Jawa.
BACA JUGA:Sri Hartati Bawa Pulang ALL NEW BR-V S MT, Hadiah Undian Utama Simpedes BRI
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Sampaikan Apresiasi Terhadap Pandangan Umum Fraksi DPRD Muba
"Bandingin dengan dulu sebelum ada tol kan terasa tuh. Harusnya dengan jarak 100 km kurang lebih 1 jam. Kalau 400 km ya 4 jam. Kalau bawa makanan ya keburu busuk," tuturnya.