Saat di di Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Mura, tersangka Diana berpindah tempat duduk ke belakang seorang diri.
BACA JUGA:Terkait Usulan Kenaikan BPIH Haji, Ini Langkah DPR RI
BACA JUGA:Tol Kediri - Tulungagung Tak Sesuai Target Ini Penyebabnya
Tidak diketahui secara pasti penyebabnya, Diana mengirimkan pesan WhatApps kepada tersangka Rusmanto (DPO).
Diana mengaku jika selama di perjalanan di dalam mobil mendapatkan ancaman dari sopir dan mengalami penganiayaan.
Dia menuduh sopir sengaja membuatnya tidak nyaman selama di dalam mobil karena mengebut dan menerobos jalan berlubang dan rusak.
Selain itu ia mengabarkan jika sopir serta penumpang yang ada di dalam mobil besekongkol akan menangkap Diana.
BACA JUGA:Kunjungan Kerja ke Sumatera Selatan, Menteri Pertanian RI Bawa Kabar Gembira Buat Penyuluh Pertanian
BACA JUGA:Lokasi Penimbunan BBM Ilegal di Kota Palembang Kembali Terbakar
Lalu Diana meminta Rusmanto (DPO) untuk menunggu di Simpang Periuk, kota Lubuklinggau dengan mengajak kawan-kawannya.
Karena Diana menjelaskan ada 2 laki-laki lainnya di dalam mobil yang telah bersekongkol dengan sopir.
Setelah tiba di TKP kota Lubuklinggau, Diana meminta Usman untuk berhenti dan saat berhenti Diana turun melalui pintu samping tengah sebelah kiri mobil.
Lalu berdiri di dekat pintu sambil posisi menelpon dengan tangan sebelah kiri, tangan kanan melambai memanggil Rusmanto dan rekannya yang sudah menunggu.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-66, BSB Cabang Sekayu Gelar Jalan dan Senam Sehat
BACA JUGA:Muncul Fenomena Remaja Berburu Stiker Bus, Terjadi di Jalinteng Sekayu Babat Toman
Diana sambil merekam langsung berteriak-teriak dan menunjuk-nunjuk ke arah Usman dengan mengatakan.