HARIANMUBA.COM- Perayaan Tahun Baru Imlek, atau yang dikenal juga sebagai Festival Musim Semi, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa.
Di tengah beragam tradisi yang memeriahkan perayaan ini, salah satu yang paling terkenal adalah tradisi angpao.
Angpao, yang berarti "saku merah," merupakan amplop merah berisi uang yang diberikan sebagai hadiah selama perayaan Imlek.
Tradisi angpao memiliki makna dan simbolisme yang kaya, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Meski Libur Panjang, Disdukcapil Muba Tetap Berikan Pelayanan
Tradisi angpao berasal dari legenda kuno yang bercerita tentang Nian, sebuah makhluk mitos dalam budaya Tionghoa yang dikatakan suka memangsa manusia pada malam Tahun Baru.
Menurut legenda, orang-orang menemukan bahwa Nian takut pada warna merah dan suara petasan, sehingga mereka mulai menggunakan kertas merah dan petasan untuk mengusirnya.
Dari sinilah tradisi angpao berkembang, dengan amplop berwarna merah menjadi simbol perlindungan, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Selama perayaan Imlek, orang-orang memberikan angpao kepada keluarga, teman, dan rekan kerja sebagai tanda kasih sayang dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru.
BACA JUGA:Hujan Deras Disertai Angin Kencang, di Sekayu Pohon Besar Tumbang, Gerak Cepat Langsung Diatasi
Umumnya, angpao diberikan kepada anak-anak oleh orang dewasa, tetapi dalam beberapa keluarga, angpao juga diberikan kepada orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua sebagai tanda penghormatan.
Jumlah uang yang diberikan bervariasi tergantung pada hubungan dan keadaan finansial masing-masing individu.
Selain itu, ada beberapa etiket yang perlu diikuti saat memberikan atau menerima angpao. Amplop angpao biasanya diberikan dengan tangan kanan dan diterima dengan tangan kiri, sebagai tanda penghormatan.
Menerima angpao dengan kedua tangan dianggap sebagai tindakan yang sopan dan menghargai. Selain itu, jumlah uang dalam angpao biasanya berupa angka ganjil, karena angka ganjil dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Bantu Pendangan Pengendara, Jalinteng di Sanga Desa Dilakukan Tebas Bayang