RESMI! Kemenag Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Minggu 10-03-2024,20:22 WIB
Editor : Dodi

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep

BACA JUGA:Mobil Keluarga untuk Lebaran, Ini Daftar Harga dan Cicilan Daihatsu Sigra

BACA JUGA:6 Masjid Bersejarah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi di Bulan Ramadhan

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara menurut Cecep, pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan elongasi antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°) s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°).

"Bila melihat angka tersebut, hilal menjelang awal Ramadan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," jelas Cecep.

Maka, lanjut Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

BACA JUGA:Nikmat Buka Puasa dengan Menu Khas Palembang untuk Ramadhan 2024

BACA JUGA:Cocok Untuk Hidangan Saat Sahur Dan Berbuka, Ini Resep Dan Cara Membuat Tongseng

Hasil hisab ini, lanjut cecep selanjutnya akan dikonfirmasi melalui pengamatan hilal (rukyatulhilal). 

"Rukyatulhilal itu sifatnya konfirmasi. Jika nanti ada yang bisa mengamati hilal, maka Ramadan jatuh esok hari. Tapi bila tidak bisa teramati, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, sehingga1 Ramadan jatuh pada 12 Maret 2024," ujar Cecep.

Kategori :