Saat ditemukan Deni gantung diri menggunakan tali jemuran, di ruang tengah rumahnya.
BACA JUGA:Harga Bawang Merah Sentuh Angka Rp 60 Ribu, Emak-emak di Sanga Desa Dibuat Pusing
BACA JUGA:Sewa Mobil, Solusi Tepat untuk Liburan Nyaman dan Bebas Repot
Kondisinya sudah membusuk, diduga sudah gantung diri beberapa hari lamanya.
Warga dan petugas juga menemukan selembar surat wasiat yang ditulis Deni dan ditujukan kepada anak dan istrinya.
Surat wasiat itu berisi: "Lesu nian nunggu kamu 3 beranak balek. Tedok tulah yang biso melupoke kamu, amanlah tebangun sakit lagi. Maaf aku tedok selamonyo, sayang aku kubawak tedok.”
Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh istrinya yang pulang ke rumah kemarin dan ditemani adiknya.
BACA JUGA:Hari Kedua Pendaftaran, 4 Bakal Calon Bupati Muba Ambil Formulir di DPC PKB, Berikut Namanya
Mereka mendapati pintu rumah dalam kondisi tergembok. Karena curiga dengan kondisi suaminya tadi kemudian meminta bantu warga untuk mendobrak pintu rumah.
"Setelah istrinya menemukan jenazah suaminya tergantung, dia memberitahukan ketua RT setempat, Edi Kusuma (54). Warga pun berdatangan. Anggota kami juga mendatangi TKP,” kata Kapolsek Kertapati Iptu Angga Kurniawan STrK SIK.
Saat ditemukan, leher korban terlilit tali jemuran, kakinya agak menekuk dan kondisinya sudah membusuk.
"Kita melakukan olah TKP. Namun, saat jenazah korban hendak dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang, istrinya menolak dan menandatangani surat pernyataan penolakan visum,” terang Angga.
BACA JUGA:Semakin Dipermudah, Petani Diuntungkan Adanya Jasa Penggilingan Padi Keliling di Kota Sekayu
BACA JUGA:10 Bakal Calon Gubernur Sumatera Selatan yang Berpotensi Pada Pilkada Serentak 2024
Menurut keterangan tetangga dan saksi, korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi setelah istri dan anak-anaknya pergi dari rumah dan tiga hari tidak pulang.