Untuk kloter 8, jemaah KBIH Al Huda 105 orang, Raudlatul Ulum 156 orang, KBIH Ar Rahma 87 orang, KBIH Aziziah 84 orang, Mandiri 10 orang dan PHD 3 orang.
Sedangkan di kloter 9, ada jemaah OKU Selatan 257 orang, KBIH IGM 179 orang, Mandiri 6 orang dan PHD 3 orang.
Pada gelombang 2, kloter 10 terdiri dari jemaah asal OKU Timur 442 orang dan PHD 3 orang.
BACA JUGA:Samsung Galaxy C55 5G Bakal Gunakan Chipset Snapdragon 7 Gen 1, Berikut Keunggulannya!
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Diamankan di Kota Palembang
Kloter 11 jemaah dari KBIH Al Ghazali 30 orang, OKU Timur 388 orang, Aswaja 21 orang, PHD 3 orang, dan Mandiri 3 orang.
Sedangkan kloter 12 berisi jemaah dari OKU 285 orang, KBIH Ka’bah 148 orang, Muara Enim 9 orang dan PHD 3 orang.
Selanjutnya, kloter 13 terdiri dari jemaah KBIH Bisri 170 orang, Varita 75 orang, jemaah Prabumulih 194 orang, Mandiri 3 orang dan PHD 3 orang.
Lalu, kloter 18 merupakan jemaah asal OKI sebanyak 253 orang, Musi Rawas 129 orang, Empat Lawang 54 orang, Mandiri Prabu 6 orang dan PHD 3 orang.
BACA JUGA:Jelang Pelaksanaan, Ratusan Kafilah MTQ XXX Sudah Tiba di Muba
“Kloter 19 atau terakhir, berisi jemaah Muara Enim 383 orang dan dari PALI sebanyak 25 orang. Total hanya 408 orang, tidak penuh seperti 18 kloter sebelumnya,” jelas Armet.
Jika ditotal, dari 19 kloter itu ada 289 jemaah mandiri.
Ada pun yang dimaksud jemaah mandiri, merupakan jemaah yang tidak bergabung dengan KBIHU.
"Sedangkan mandiri daerah, seperti mandiri PLM atau mandiri Prabu, itu jemaah yang lunas cadangan, pengganti jemaah lunas yang tunda berangkat. Mereka juga tidak bergabung KBIHU,” bebernya.
BACA JUGA:Penderita Asam Urat, Baiknya Hindari 6 Buah Ini