Salah satu Petani kopi di Lahat juga mengatakan hasil kopi tahunan untuk ditabung dan biaya hidup sehari-hari. "Panen langsung jual kak. Harga Rp66 ribu sampai Rp70 ribu per kg," ungkapnya.
Nata, salah satu petani kopi juga menyimpan sebagian hasil panen karena menyakini harga bakal naik lagi mengingat kebutuhan kopi masih tinggi.
"Informasinya masih naik lagi kak. Saat musim harga tinggi, apalagi habis musim," ungkapnya.
BACA JUGA:Target Capai Angka 13,6 % Tahun 2024, Muba Terus Genjot Penurunan Stunting
BACA JUGA:Ini Jadwal Pengumuman Seleksi Berkas Administrasi Sekolah Kedinasan 2024
Kenaikan harga kopi juga dirasakan di Empat Lawang harga serupa Rp65ribu-Rp70 per kilogram. Para petani kopi merasa turut senang hal ini karena atas jerih payah mereka bertahun-tahun tidak sia-sia begitu saja.
Salah satu petani di Empat Lawang, Yik warga Sungai Berau Ulu, mengatakan jika ia telah bertahun-tahun menjadi seorang petani kopi namun baru kali ini ialah merasakan harga kopi naik drastis. Sehingga ia dapat membeli kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainya.
Dia juga menambahkan bahwa para petani kooi juga harus ekstra menjaga kebun kopi agar tidak kemalingan, hal ini sejak kopi mengalami kenaikan banyak biji kopi petani dicuri .
Salah satunya petani kopi di Semendo Muara Enim, Raden lebih memilih merawat kebun kopi ketimbang membeli berbagai macam barang. "Harga saat ini tinggi bukan harga yang normal, ketika stabil bisa saja harga kopi turun lagi," ujarnya.
BACA JUGA:Motor Matic Jadi Pilihan Efisien Ditengah Peningkatan Harga BBM
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Perubahan Volume Air Sungai Naik Turun Begitu Cepat Pertanda Akan Memakan Korban?
Dia juga menambahkan dimana jika kualitas kopinya bagus harga tetap stabil dan bisa juga mengalami kenaikan , oleh karena itu fungsinya perawatan agar hasil produksi kopi nya menjadi banyak. (*)