BACA JUGA:Listrik di Sanga Desa Sering Padam, Warga Mengeluh
"Upaya 3 strategi kemiskinan ekstrem provinsi Sumatera Selatan dapat dilakukan dengan, pertama menurunkan beban pengeluaran, seperti pengendalian harga bahan pokok (inflasi), Gerakan Pangan Murah (GPM), Universal Health Coverage (UHC), bantuan pendidikan melalui pembiayaan operasional pendidikan. Kedua adalah meningkatkan pendapatan bantuan usaha ekonomi produktif bagi warga miskin, pengembangan usaha kecil dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi usaha menengah, dan pelatihan pemberdayaan masyarakat", terang Elen.
"Selanjutnya yang ketiga pengurangan kantong-kantong kemiskinan, yang dapat dilakukan dengan optimalisasi pembangunan infrastruktur dasar (akses air minum dan sanitasi layak), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak, Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak dan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni", sambung Elen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Sumsel Babel Arifin Susanto mengungkapkan pertemuan kali ini merupakan rapat pembahasan sekretariat bersama yang kedua kalinya. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk memajukan perekonomian dan menekan inflasi di Sumsel.
BACA JUGA:Desa Sidorejo Keluang Wakili Muba, Lomba Kelompok Dasawisma Tingkat Provinsi Sumsel
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyampaikan BPS telah menghitung kemiskinan makro dari bulan Maret hingga September 2024. Penghitungan ini secara periodik sudah dilakukan, dengan pendekatan ekonomi.
"Ada pula kemiskinan mikro menggunakan konsep multi dimensi dan pendekatan non moneter dalam perhitungan datanya", ujar Wahyu.