HARIANMUBA.COM – Di berbagai kalangan masyarakat, berkembang banyak mitos terkait kehamilan. Salah satunya adalah metode tekan perut untuk mengetahui apakah seseorang hamil.
Banyak yang percaya, jika terasa ada tonjolan pada rahim atau perut terasa nyeri saat ditekan, itu merupakan tanda kehamilan. Namun, apakah metode ini benar-benar akurat?
Secara medis, belum ada bukti yang mendukung metode tekan perut sebagai cara yang efektif untuk mendeteksi kehamilan. Rahim biasanya mulai membesar ketika usia kandungan mencapai 12 minggu, atau sekitar akhir trimester pertama.
BACA JUGA:Tol Trans Sumatera Makin Panjang, 2 Ruas Tol Ini Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Pada usia kandungan ini, tonjolan pada rahim mulai bisa terasa. Namun, tonjolan tersebut tidak dapat terdeteksi dengan jelas pada tahap awal kehamilan hanya dengan menekan perut.
"Metode tekan perut ini kurang akurat. Perubahan fisik pada rahim baru bisa terdeteksi sekitar usia kandungan 12 minggu ke atas, sementara penentuan usia kehamilan menggunakan tinggi puncak rahim baru bisa dilakukan pada minggu ke-20,” ungkap seorang pakar kesehatan.
Meski metode ini tidak bisa dijadikan acuan, menekan perut bisa saja membantu memperkuat gejala awal kehamilan. Beberapa gejala awal yang biasanya dialami oleh ibu hamil adalah telat haid, perdarahan implantasi, payudara bengkak dan sensitif, mual, sering buang air kecil, serta kelelahan.
BACA JUGA:TP PKK Muba Boyong 3 Juara, Dalam Lomba Masak, Peringati HKG PKK ke-52 Tingkat Provinsi Sumsel
Selain itu, sebagian wanita juga mengalami kram perut yang mirip dengan gejala menstruasi. Kram ini bisa terasa lebih nyeri ketika perut ditekan.
Namun, untuk mengetahui kehamilan secara akurat, metode yang paling mudah dan efektif adalah dengan menggunakan test pack. Jika hasil test pack menunjukkan dua garis, artinya urine mengandung hormon HCG, yang menjadi indikator kehamilan.
BACA JUGA:Peringatan Maulid Nabi di Sumsel, Ketua TP PKK Ajak Umat Meneladani Akhlak Rasulullah
Apabila hasilnya positif, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan melalui pemeriksaan fisik dan tes USG.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode tekan perut tidak dapat dijadikan acuan untuk memastikan kehamilan.
Metode tersebut hanya dapat membantu memperkuat gejala, namun pemeriksaan yang lebih akurat tetap diperlukan untuk memastikan kondisi kehamilan.