Kemudian saksi kembali memberikan kabar orang tua korban bahwa santri tidak ada di lingkungan pondok dan dijawab oleh orang tua korban "Ya Allah, sudah pak biarkan dulu siapa tahu besok ada niatnya untuk belajar, pulang ke pondok," ungkap ibu korban.
Lalu, sekitar pukul 02.06 WIB, saksi mendapat kabar jika korban ditemukan sudah tergantung di Pasar Megang Sakti, sambil meluncur ke Puskesmas Megang Sakti, saksi menchat wa ibu saksi meluncur segera ke megang sakti.
Selanjutnya, pukul 04.00 WIB, kedua orang tua korban didampingi, Hazairin (Wak korban), dan Beni (Om korban), tiba di Puskesmas Megang Sakti dan kepada pihak korban telah disampaikan hasil pemeriksaan dari petugas kesehatab Puskesmas Megang Sakti terkait kondisi korban.
BACA JUGA:Tingkat Pengunjung Muba Expo Tinggi, Pedagang Rasakan Imbas Positifnya
BACA JUGA:Pemdes Simpang Bayat Lakukan Inovasi Pembangunan Desa
"Pihak keluarga korban menyampaikan bahwa keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan menolak untuk dilakukan visum dan otopsi dengan (surat pernyataan terlampir), terhadap korban dan langsung membawah korban ke Desa Muara Megang, Kecamatan Megang Sakti untuk dimakamkan," jelas Kapolsek Megang sakti.(zul)