HARIANMUBA.COM – Usus buntu menjadi salah satu jenis penyakit yang sangat serius. Tidak terjadi pada orang dewasa, usus buntu juga terjadi pada anak-anak.
Mengenali gejala usus buntu pada anak sangat penting agar penanganan cepat dapat dilakukan. Usus buntu yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi serius, bahkan mengancam nyawa. Penyakit ini memerlukan perhatian medis segera untuk menghindari dampak yang lebih buruk.
Usus buntu adalah organ kecil di perut kanan bawah yang berfungsi sebagai bagian dari usus besar. Meski kecil, jika terinfeksi atau tersumbat, kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan yang signifikan. Penyumbatan bisa disebabkan oleh tinja keras, infeksi, atau pembengkakan kelenjar getah bening, yang memicu pertumbuhan bakteri berlebih dan peradangan.
Gejala usus buntu pada anak seringkali lebih sulit dikenali dibandingkan orang dewasa. Anak kecil, terutama di bawah 5 tahun, mungkin tidak dapat menggambarkan rasa sakit dengan jelas. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal usus buntu.
BACA JUGA:Ini Daftar Bansos yang Akan Cair Dibulan November 2024
BACA JUGA:Dikenal Mahal di Indonesia, 5 Jenis Mobil Mewah Ini Justru Murah di Luar Negeri
Ciri-Ciri Usus Buntu pada Anak yang Harus Diperhatikan
Gejala utama usus buntu pada anak biasanya dimulai dengan demam ringan yang disertai nyeri di sekitar pusar, sering kali mirip dengan sakit perut biasa. Namun, pada usus buntu, rasa sakit ini akan semakin parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Berikut beberapa gejala khas yang perlu diperhatikan:
– Demam ringan hingga tinggi: Anak yang menderita usus buntu sering mengalami demam yang bisa meningkat saat kondisi sudah parah. – Nyeri perut yang meningkat: Rasa nyeri awalnya bisa datang dan pergi, tetapi akan menjadi lebih stabil dan menyakitkan, terutama saat bergerak, batuk, atau menyentuh perut. – Peningkatan detak jantung: Selain demam dan nyeri, anak mungkin menunjukkan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. – Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah: Gejala umum lainnya termasuk mual dan muntah yang disertai hilangnya selera makan. – Diare atau perut bengkak: Anak juga bisa mengalami perut yang membengkak atau diare sebagai gejala tambahan.
Jika Anda melihat Si Kecil mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dan penanganan yang cepat dapat mencegah usus buntu pecah, yang bisa terjadi dalam waktu 48–72 jam setelah gejala awal muncul. Pecahnya usus buntu ditandai dengan nyeri yang menyebar ke seluruh perut dan demam tinggi hingga 40℃.
BACA JUGA:Masih Dalam Tahap Pembangunan, Tol Palindra Akan Segera Terhubung Tol KapalBetung
BACA JUGA:Awal November, Harga Emas Antam Turun, Berikut Daftarnya
Risiko Komplikasi jika Usus Buntu Tidak Segera Ditangani
Jika tidak ditangani, usus buntu yang terinfeksi bisa pecah dan menyebabkan infeksi di rongga perut. Ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
– Peritonitis: Infeksi pada lapisan dalam perut.- Abses: Kumpulan nanah akibat infeksi yang tidak terkendali.- Sumbatan usus: Penyumbatan pada saluran usus yang mengganggu pencernaan.