HARIANMUBA.COM,- Jembatan Tanah Kering Kabupaten Banyuasin dalam kondisi yang semakin memprihatinkan.
Jembaran ini merupakan penghubung utama antara Kecamatan Pulau Rimau dan Kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Jembatan yang vital bagi mobilitas dan aktivitas ekonomi warga setempat ini mengalami kerusakan parah, memaksa warga untuk terus melakukan perbaikan darurat secara mandiri hampir setiap minggu.
Rangka lantai jembatan yang sudah tua kini mulai keropos, bahkan beberapa bagian terlepas.
BACA JUGA:Polres Muba Tebar Indukan Ikan dan Tanam Ubi, Dukung Program Asta Citra Presiden RI
BACA JUGA:Pembangunan Tol Trans Sumatera di Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin Mulai Digarap
Kondisi tiang penyangga juga tak kalah mengkhawatirkan, membuat jembatan ini semakin rawan untuk dilalui, terutama oleh kendaraan bermuatan berat.
Warga kerap kali harus menunggu perbaikan selesai sebelum bisa melintasi jembatan, yang mengganggu aktivitas harian dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banyuasin, Apriansyah, baru-baru ini turun langsung ke lapangan bersama timnya untuk meninjau kondisi jembatan Tanah Kering.
Ia menilai bahwa perbaikan darurat dari masyarakat perlu diikuti oleh langkah konkret dari pemerintah guna menciptakan solusi yang lebih permanen.
BACA JUGA:Tidak Banyak Yang Tahu, Ternyata Ini Manfaat Sirih Cina untuk Kesehatan
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Layanan InterActive QRIS Terhenti
“Perbaikan yang dilakukan secara swadaya oleh warga memang patut diapresiasi, namun kondisi jembatan ini memerlukan rehabilitasi besar untuk dapat digunakan dengan aman dan nyaman,” ujar Apriansyah.
Jembatan yang dibangun pada era 1980-an ini memang sudah melewati masa pakai yang ideal.
Struktur utamanya pun kini tidak lagi mampu menahan beban kendaraan dengan maksimal, sehingga dinilai perlu direnovasi menyeluruh.