Hujan, Produksi Getah Karet Menurun

Hujan, Produksi Getah Karet Menurun

KARET, Pengepul Karet di Kecamatan Sanga Desa (Foto Reno)--

SANGA DESA - Meski hingga pertengahan Juli 2022 harga getah karet tetap bertahan di angka Rp 8 ribu perkilogram, namun hal tersebut tidak lantas membuat para petani karet di Kecamatan Sanga Desa bergembira. Pasalnya, saat ini produksi getah karet dikalangan petani sedang mengalami penurunan akibat kondisi cuaca yang sering hujan. 

Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pendapatan yang mereka peroleh setiap minggu nya. Salah seorang penyadap karet warga Kelurahan Ngulak I yakni Sarifudin (49) mengatakan,  sejak dua minggu terakhir produksi getah karet nya menurun hingga tiga puluh persen. 

"Biasanya tiga hari dapat satu keping getah karet dengan berat 40 kg, sekarang untuk dapat hasil segitu bisa sampai 5 hari. Kalau curah hujan tinggi seperti sekarang memang menjadi kendala tersendiri bagi kami yang menyadap karet ini," katanya saat diwawancarai.  

Lebih lanjut ia pun berharap agar ada peningkatan dari sisi harga jual getah karet, supaya bisa mengimbangi pendapatan petani yang saat ini sedang turun. 

"Harapan nya kalau bisa harga getah karet bisa naik lagi sedikit minimal di angka Rp 9 ribu atau Rp 10 ribu perkilogram. Jadi walaupun produksi getah karet menurun, kebutuhan sehari-hari kami tetap bisa terpenuhi kalau harga nya tinggi," ungkapnya. 

Sementara itu pengepul getah karet di wilayah Kelurahan Ngulak I yakni Mustadi menuturkan bahwa saat ini harga jual getah karet ditingkat petani bertahan di angka Rp 8 ribu perkilogram. 

"Untuk getah karet kualitas rendah itu harganya Rp 8 ribu perkilogram. Kalau kualitas nya bagus, karet nya bersih tidak  banyak mengandung kotoran, saya berani beli dengan harga Rp 10 ribu perkilogram. Memang untuk harga pasaran karet saat ini berkisar diangka segitu," terangnya. (ren)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: