Cerita Lengkap Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Ditelanjangi Ditonton Panitia Perempuan

Cerita Lengkap Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Ditelanjangi Ditonton Panitia Perempuan

Korban Arya Lesmana Putra. Foto : Sumeks.co--

Lalu, Arya mengaku disuruh ke toilet lagi untuk mengenakan pakaian lagi. Ada jedah, dikasih minum sebelum turun hujan. 

Sekitar pukul 16.30 WIB, Arya menjelaskan, dia dibawa ke ruangan dekat tempat penyimpanan tas peserta. Arya disuruh duduk di atas tumpukan tas dan kemudian dinterogasi. 

 “Diinterogasi dan lagi-lagi kembali dianiaya secara bertubi-tubi oleh pelaku yang mengancam dengan golok tadi,” katanya. 

“Sekitar 40 menit hingga pukul 17.10 WIB. Terus dibawa lagi di dalam rumah seperti sudah disiapkan. Diinterogasi dan banyak pertanyaan,” bebernya. 

Terus dibawa lagi ke pinggir sebuah rumah. Lalu menerima ancaman lagi oleh senior akan dibenamkan dalam danau. 

 “Hampir sekitar pukul 18.00 WIB saya dibawa lagi ke pohon dan dipukul menggunakan kayu seperti gagang sapu. Sambil diinterogasi, kepala saya dipukul hingga benjolan,” tambah Arya. 

Lanjut dibawa ke Musala mulai dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. 

“Mata saya ditutup dengan tas mukenah dan disuruh buat video pernyataan klarfikasi. Tetapi rekamannya selalu salah karena teks terlalu panjang,” ujar Arya lagi. 

Saksi dari panitia kesehatan, sampai menangis saat melihat Arya dianiaya. 

“Melindungi wajah dengan tangan sampai jam tangan hancur. Oleh panitia kesehatan, saya dikasih obat penghilang nyeri sampai menunggu senior datang,” tambahnya lagi.

Senior yang datang tadi hanya memeriksa HP tetapi membiarkan saja. 

Terakhir, sekitar pukul pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB Arya diajak ke pinggir jalan dan lagi-lagi dianiaya. 

“Saat itu saya sempat ditelpon oleh teman dan sempat video call dan ditanya sama teman saya mengaku aman-aman saja karena saat itu di bawah ancaman,” tutup Arya. 

Sementara, Rusdi, bapak korban sungguh menyayangkan pihak UIN dan para terduga pelaku yang hingga saat ini belum meminta maaf kepada Arya.

“Jangankan meminta maaf, biaya pengobatan di Rumah Sakit kemarin sebesar Rp 7,8 juta kami harus menanggungnya sendiri dan terpaksa kami mengumpulkannya dengan minjam uang dari keluarga,” tutup Rusdi dikutip dari sumeks.co. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: