Warga Palembang Meninggal Diduga Tersengat Listrik Ketika Bekerja di Atas Tower di Belitung

Warga Palembang Meninggal Diduga Tersengat Listrik Ketika Bekerja di Atas Tower di Belitung

Tim saat melakukan evakuasi korban Herman yang tewas tersengat listrik untuk dibawa ke RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan, Selasa (6/12)-Ist---

SIJUK,HARIANMUBA.COM - Tragis nasib Herman (28), Pria asal Palembang ini tewas diduga tersengat listrik saat bekerja di atas tower seluler di Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, Belitung.

Warga pendatang asal Palembang itu diduga tewas tersengat listrik saat bekerja memasang besi di salah satu tower seluler kawasan Bukit Berahu Desa Tanjung Binga, Selasa (6/12) siang.

Dari lokasi tower seluler, korban Herman dievakuasi ke RSUD dr H Marsidi Judono, Tanjungpandan untuk dilakukan visum. Rencananya, pria tersebut akan dimakamkan di Belitung, Rabu (7/12) hari ini.

Orang tua korban, Ruslan mengatakan, sebelum korban meninggal dunia, Herman naik ke atas tower pada pukul 09.00 WIB. Lalu pukul 12.00 WIB Ruslan memanggil korban untuk makan siang.

"Saat itu kami memanggil korban. Dia sempat menjawab. Katanya bentar lagi turun. Namun ia belum juga turun," kata Ruslan yang juga pendatang asal Palembang saat dikonfirmasi wartawan.

Setelah beberapa menit kemudian, Ruslan kembali memanggil korban. Namun, tidak ada jawaban. Setelah itu, dia melihat Herman sudah terlihat meninggal di atas tower tersebut.

Warga yang mengetahui hal itu langsung melaporkan ke Polres Belitung. Kemudian menginformasikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung.

Setelah itu, mereka melakukan evakuasi menurunkan korban dari atas tower di Desa Tanjung Binga. Lalu korban dibawa ke RSUD dr H Marsidi Judono, Tanjungpandan untuk dilakukan visum. 

Diketahui korban Herman dan ayahnya Ruslan merupakan warga Palembang Sumsel yang ditinggal di Pulau Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.

Ruslan bersama anaknya bekerja sebagai penambal besi serabutan. Kemarin, dia mendapatkan job untuk bekerja memasang besi di tower seluler yang ada di kawasan Bukit Berahu, Tanjung Binga.

"Kami tidak tahu tower itu milik siapa. Kami kerja dengan bayaran Rp 6 ribu per kilogram. Kami juga belum tahu penyebab anak kami meninggal dunia," pungkasnya.

Sementara itu, Dokter Umur RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan, dr Khusnul Dwinita mengatakan, pihaknya telah melakukan visum luar terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan indikasi kekerasan terhadap tubuh korban.

Namun, di kedua tangan korban ditemukan luka bakar. Diduga luka itu akibat sengatan listrik tegangan tinggi. "Korban meninggal diperkirakan enam jam sebelum dibawa ke RSUD dr H Marsidi Judono," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: