Inilah 5 Makanan Tradisional Khas Palembang Yang Mulai Jarang Ditemui

Gelenak adalah makanan khas Palembang yang juga sudah jarang ditemukan. Mungkin beberapa dari kalian ada yang mengenal makanan satu ini dan menyadari kelangkaannya sekarang. Karena teksturnya yang kenyal seperti dodol, banyak orang menyebutnya sebagai dodol. Kisaran harga Gelenak per buahnya biasanya Rp 2.500.

BACA JUGA:Ratusan Peserta Meriahkan Kejurda Bulu Tangkis Bupati Cup 2022, Dibuka oleh PJ Sekda Muba

Makanan satu ini tidak begitu manis seperti dodol namun, tetap kaya dengan rempah-rempah. Cemilan satu ini terbuat dari tepung ketan yang diberi cengkeh dan kayumanis. Gelenak bagaikan permen yang cocok sekali dinikmati pada saat bersantai.

4. Ragit

Ragit juga dikenal dengan nama roti jala kuah kari. yakni adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari tepung terigu, air, telur, dan garam. Biasanya disajikan dengan kuah kari ayam atau sapi. Ragit biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp 5-15 ribu per porsi tergantung dari banyaknya jumlah roti jala yang dijual per porsinya.

BACA JUGA:3 Bahan Alami Untuk Mengusir Nyamuk, Bisa Dicoba Dirumah

Makanan satu ini cocok sekali disajikan pada acara keluarga atau hanya dinikmati bersama keluarga. Sayangnya, makanan satu ini sudah jarang dijumpai. Proses pembuatannya yang banyak dan memakan waktu lama membuat makanan satu ini kurang cocok untuk dijual. Kendati begitu, kamu masih bisa merasakan masakan ini di rumah loh. Demi melestarikan kekayaan daerah, masakan satu ini patut kamu coba di rumah.

5. Putu Embun

Putu Embun merupakan makanan khas Palembang yang berbahan dasar tepung beras dan gula merah. Makanan satu ini biasanya disajikan dengan kelapa parut. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan Putu Embun tidak begitu banyak. Namun, diperlukan kesabaran dalam membuatnya karena adonan harus dikukus sedikit demi sedikit. 

Putu Embun biasanya dijual dengan harga yang terjangkau. Kamu sudah bisa menikmati 4-5 kue Putu Embun dengan harga Rp 10.000. Namun, sayangnya kue khas Palembang ini sudah mulai langka. (*)

 

 

Sumber: