Sumsel Berhasil Turunkan Angka Stunting Tertinggi se- Indonesia

Sumsel Berhasil Turunkan Angka Stunting Tertinggi se- Indonesia

H Herman Deru --

PALEMBANG, HARIANMUBA. COM,  - Gubernur Sumsel H Herman Deru  mendapatkan apresiasi langsung dari  Kepala  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Atas prestasi  Pemerintah Provinsi Sumsel yang telah  berhasil menurunkan angka stunting sangat signifikan sebesar 6,2%  dalam  percepatan penurunan stunting di Indonesia Tahun 2022.

Apresiasi Kepala BKKBN  dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)   tersebut berupa pemberian penghargaan kepada Gubernur Herman Deru yang diserahkan oleh  Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI Drs. Eli Kusnaeli.

Penyerahan penghargaan disela-sela  pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Forum Koordinasi Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi tahun 2023 yang dipusatkan di Ball Room   Hotel Novotel Palembang.

Kepala BKKBN  dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)   tersebut berupa pemberian penghargaan kepada Gubernur Herman Deru yang diserahkan oleh  Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI Drs. Eli Kusnaeli.

“Alhamdulillah dengan kepemimpinan Pak Gubernur Herman Deru, angka stunting Provinsi Sumatera Selatan cepat menurun. Turunnyapun  sangat signifikan,” tegas Eli Kusnaeli dalam sambutannya.

Lebih jauh dia menambahkan, angka stunting Provinsi Sumsel yang sebelumnya 24,8 % pada Tahun 2021 dapat diturunkan dengan cepat sebesar 6,2% atau menjadi  18,6% di Tahun 2022.

“Angka ini sebelumnya tidak pernah dicapai, ini merupakan hasil dari kepemimpinan Bapak Gubernur yang tentu saja kepemimpinan dari para bupati, wakil bupati, walikota  dan  wakil walikota di Sumatera Selatan,” tambahnya.

Dia menilai Sumsel saat ini sudah mulai memiliki banyak bonus demografi. Sebab kedepan jumlah penduduk  yang besar adalah aset pembangunan yang luar bisa, dengan catatan jumlah penduduk harus berkualitas. Karena itu   penuruan stunting tergantung dengan penduduk yang berkualitas.

“Upaya meningkatkan kualitas Sumber daya manusia yang efektif dan efisien, berbicara mengenai stunting kita harus multi program, kata kuncinya  kolaborasi dan sinergitas,” tandasnya.

Sementara itu  Gubernur  Herman Deru mengakui  suksesnya penurunan angka stunting yang  pesat di Sumsel bukan hanya buah dari   kerja keras dari Pemprov Sumsel saja. Melainkan melibatkan semua pihak, mulai dari Bupati/Walikota, stakeholder, TNI/Polri dan dukungan seluruh masyarakat. 

“Kita bisa terus jalan berkerja secara kolaboratif, artinya dengan momen ini, mari kita laksanakan kerja baik, meskipun dianggap jadul, Sumsel terbaik penurunan stunting, tidak mungkin berkerja tanpa peran serta Bupati/walikota dan stakeholder. Ini menjadi tugas berat bagi kita untuk mempertahankannya,” tegas Herman Deru.

Gubernur menambahkan  jauh  sebelum membahas persoalan untuk menurunkan angka stunting, harus lebih dulu mengetahui tujuan dan targetnya. Yakni mempersiapkan generasi   menghadapi bonus demografi pada 25 hingga 30 tahun mendatang, dimana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.

“Alangkah baiknya setelah kita sukses menurunkan 6,2 %, kita sukses besar, pasti orang akan mencari resep kita. Kita jangan mati gerak, jangan star syndrome. Peran ibu-ibu sangat dibutuhkan,  ayo sama-sama mencegah dan mengatasi masalah ini, target kita tetap 1 digit,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: