Kebun Sawit, Pemkab Muba MOU PT GPI, Warga Nikmati Pendapatan 70 Persen, Pemdes 30 Persen
Pj Bupati H Apriadi bersama pimpinan PT GPI--
LAWANG WETAN, - Penantian panjang warga Kabupaten Muba khususnya di Kecamatan LAWANG WETAN untuk mendapatkan lahan plasma perkebunan kelapa sawit akhirnya terealisasi.
Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Perkebunan Muba dibawah komando Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud, mengusung konsep dari masyarakat untuk masyarakat.
Pola kesepakatan bersama (MoU) dengan PT. Guthrie Pecconina Indonesia (GPI) tentang kerjasama Fasilitasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Masyarakat.
Bertempat di Desa Rantau Panjang, Desa Talang Piase, Desa Karang Anyar, Desa Bumi Ayu, Desa Napal, Desa Rantau Kasih, Desa Karang Ringin I dan Desa Karang Ringin II Kecamatan Lawang Wetan.
Kewajiban perusahaan dalam hal ini PT GPI membangun 20 persen kebun plasma dari luasan lahan HGU dengan sistem 70 persen milik masyarakat dan 30 persen dikembalikan ke Pemerintah Desa.
"Pola ini semata-mata demi masyarakat, warga dapat keuntungan 70 persen dan Pemerintah Desa (Pemdes) 30 persen dari hasil panen kelapa sawit nantinya," ungkap Pj Bupati Apriyadi di sela Launching Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan PT Guthrie Pecconina Indonesia Tentang Kerjasama Fasilitasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Masyarakat di Kecamatan Lawang Wetan, Selasa (7/3/2023).
Mantan Kabag Kesra Muba ini menceritakan, pola kebijakan ini di inisiasi sejak tiga tahun lalu.
"Alhamdulillah hari ini resmi direalisasikan dan memulai penanaman perdana di lahan kebun plasma warga di Kecamatan Lawang Wetan yang mengakomodir warga di delapan Desa di Lawang Wetan," ujarnya.
Lanjutnya, pendapatan 30 persen yang diperuntukkan Pemdes juga nantinya akan diserahkan ke warga pra sejahtera di masing-masing Kecamatan.
"Jadi nanti pendapatan 30 persen ke Pemdes itu juga diserahkan ke warga pra sejahtera, yang menyasar langsung ke warga," ungkap dia.
Apriyadi mengucapkan, atas nama warga Kabupaten ia sangat berterima kasih dengan PT GPI yang punya komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Muba di sektor perkebunan.
"Semoga ini dapat menjadi Amal Jariyah untuk kita semua dan angka kemiskinan di Muba terus berkurang dengan arah kebijakan yang menguntungkan masyarakat," tuturnya.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu mengajak, agar para perusahaan kelapa sawit di Muba juga mengikuti pola tersebut demi meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah ring 1 dan sekitarnya.
"Nanti perusahaan Kebun sawit lainnya di Muba juga harus mengikuti pola plasma warga seperti PT GPI ini, serta memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal asli Muba," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: