Ini 5 Daerah di Sumsel Dengan Persentase Penduduk Miskin Terbanyak, Muba Termasuk Lho

Ini 5 Daerah di Sumsel Dengan Persentase Penduduk Miskin Terbanyak, Muba Termasuk Lho

Ilustrasi--

Secara potensi, Lahat punya hasil-hasil tambang andalan. Contohnya seperti tambang galian golongan C, batubara, minyak dan gas bumi dan berbagai hasil tambang lainnya yang belum dieksplorasi. Uniknya, potensi sumber tambang di Kabupaten Lahat hampir terdapat di setiap kecamatan.

BACA JUGA:DPO Kasus Pembunuhan Desa Bintialo Batanghari Leko Tertangkap di Lubuk Linggau

BACA JUGA:Ternyata Ada Perubahan, Ini Cuti Bersama Lebaran 2023

3. Musi Banyuasin : 15,19 persen

Musi Banyuasin (Muba) saat ini dipimpin Pj Bupati Apriyadi. 

Daerah ini memiliki luas wilayah kurang lebih 14.265,96 km². Muba memiliki 14 kecamatan, 13 kelurahan dan 227 desa.

Penduduk Muba ada sebanyak 561.458 jiwa yang terdiri atas 288.450 jiwa laki-laki dan 273.008 jiwa perempuan.

Dengan Luas wilayah 14.265,96 kilometer persegi tersebut berarti dapat disimpulkan kepadatan penduduk lebih kurang 39,43 jiwa per kilometer persegi.

Muba sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi. Muba terkenal dengan potensi Migas. Selain itu disini juga ada batubara hingga perkebunan baik sawit maupun karet.

Dari segi topografi Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari bermacam-macam jenis topografi. 

Di sebelah Timur Kecamatan Sungai Lilin, sebelah Barat Kecamatan Bayung Lencir dan di daerah pinggiran Sungai Musi sampai ke Kecamatan Babat Toman, tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan dipengaruhi oleh pasang surut.

Sedangkan di daerah lainnya tanahnya terdiri dari tanah dataran tinggi dan berbukit dengan ketinggian antara 20 sampai dengan 140 m di atas permukaan laut.

Hidrologi dan Klimatologi  Muba memiliki iklim tropis dan basah dengan curah hujan bervariasi antara 26,5 sampai 251 mm sepanjang tahun 2006.

Curah hujan paling banyak pada bulan April 2006 dan hari hujan paling banyak pada bulan Januari 2006. Dilihat dari segi hidrologi, Kabupaten Muba merupakan daerah rawa dengan sungai besar dan kecil yang cukup banyak.

Kondisi ini berguna bagi kegiatan irigasi/pengairan pertanian sehingga pencetakan sawah baru dapat mempertimbangkan keberadaan sungai-sungai tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: