Pemkab Muba Siapkan Anggaran 4,8 Milyar Untuk Perbaikan Jalan di Kecamatan Sungai Keruh, Ini Pesan PJ Bupati

Pemkab Muba Siapkan Anggaran 4,8 Milyar Untuk Perbaikan Jalan di Kecamatan Sungai Keruh, Ini Pesan PJ Bupati

Pj Bupati Muba--

HARIANMUBA.COM,- Pemkab Muba Siapkan Anggaran 4,8 Milyar Untuk Perbaikan Jalan di Kecamatan Sungai Keruh, Ini Pesan PJ Bupati.

Pemkab Muba melalui Dinas PUPR Tahun 2023 ini akan mengucurkan Rp4.8 Miliar untuk perbaikan jalan di Kecamatan Sungai Keruh.

 “Jadi, Jalan-jalan yang berlubang ini, mulai bulan depan yakni Juni sudah mulai diperbaiki, mari kita jaga dan rawat bersama-sama,” jelas PJ Bupati Muba Apriyadi Mahmud.

Hal ini diungkapkan Bupati Dalam acara Serap Aspirasi Masyarakat dan Warga Kecamatan Sungai Keruh di Desa Gajah Mati, Rabu 3 Mei 2023 kemarin.

BACA JUGA:Usulan Pemekaran Provinsi Sumsel Barat Kembali Mencuat, Ini Tanggapan Walikota Lubuk Linggau

BACA JUGA:Sedekah Bumi di Kecamatan Sungai Keruh, Salah Tradisi Turun Temurun Yang Masih Terjaga di Kabupaten Muba

Apriyadi juga mengaku, telah melayangkan surat ke Gubernur Sumsel untuk meminta bantuan perbaikan jalan Provinsi yang berada di Sungai Keruh.  

“Insya Allah nanti kita akan dibantu pak Gubernur Herman Deru untuk perbaikan jalan Provinsi, kemungkinan di APBD-Perubahan dan APBD Tahun Anggaran 2024,” bebernya.

Dalam kesempatan itu Pj Bupati Muba berpesan kepada pemilik kebun karet atau Tauke Karet untuk tidak menjajakan karet yang sudah dikeraskan dipinggir jalan.

Pasalnya, karet yang sudah dikeraskan dan tercampur bahan kimia tersebut terindikasi dapat mempercepat kerusakan jalan.

BACA JUGA:Sering Diserang Vanuatu di Sidang PBB, Indonesia Tetap Kirim Bantuan Puluhan Miliar Buat Negara Tersebut

BACA JUGA:Sudah Hampir Sebulan, Harga Getah Karet di Wilayah Musi Banyuasin Ini Belum Membaik

“Jadi saya minta kepada para Tauke karet di Gajah Mati ini tidak lagi menaruh karet dipinggir jalan, selain dapat membuat kemacetan lalu lintas juga dapat mempercepat kerusakan jalan akibat air kimia yang mengalir dari rembesan karet tersebut,” tegas Apriyadi.

Menurutnya, kerusakan jalan juga disebabkan karena tonase angkutan perusahaan yang over kapasitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: