Warga Seterio Ternyata Tidak Hanya Blokade Jalan Tol Palembang - Betung, Mereka Menuntut Lurah Dicopot

Warga Saterio saat melakukan aksi --
Sayangnya pihak pengelola tol dalam hal ini PT Waskita Tol Sriwijaya tak kunjung mereleasikan tuntutan warga.
Ormas JPKP yang ikut mendampingi warga mengatakan tidak anti pembangunan.
BACA JUGA:Viral WNI 'Menembak' Tiket Kereta Cepat Shinkansen, Ini Kata KBRI Tokyo
BACA JUGA:Kasus KDRT di Depok, Suami Istri Ditetapkan Tersangka, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
Namun hendaknya pembangunan tol juga memikirkan aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Untuk diketahui jalan Suak Taman yang terkena pembangunan tol KapalBetung sudah ada dari jaman nenek moyang warga Saterio untuk warga pergi berkebun.
"Maka dari itu kami meminta dibangunkan jembatan agar memudahkan warga pergi ke kebun," tegasnya.
Bukan itu saja, masyarakat Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III meminta Bupati Banyuasin mendesak pelaksana pembangunan Jalan Tol Kapal-Betung untuk merealisasikan tuntutan masyarakat.
"Kami meminta Bupati Banyuasin untuk mengevaluasi dan mengganti Lurah Seterio yang diduga tidak prorakyat," ujarnya.
Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono, menyambut baik kehadiran massa warga Saterio melalui JPKP Banyuasin.
Pihaknya akan mendiskusikan masalah ini dengan pihak Waskita agar segera dibangun jembatan. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: