Menembus Bukit Barisan, Bakal Ada 5 Titik Terowongan di Tol Padang Pekanbaru

Menembus Bukit Barisan, Bakal Ada 5 Titik Terowongan di Tol Padang Pekanbaru

Salah satu terowongan yang ada di tol di Indonesia--

Untuk pembangunan terowongan di ruas ini membutuhkan biaya kurang lebih Rp 9 Triliun. 

Ruas jalan tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 km membutuhkan nilai investasi yang tidak kecil yaitu Rp 80,41 Triliun dan telah terealisasi dalam konstruksi senilai Rp 45,99 Triliun.

BACA JUGA:CSR Program Peduli Pendidikan, PT Berkat Sawit Sejati Bantu Perlengkapan Sekolah Untuk 210 Siswa di 7 Desa

BACA JUGA:Pengurus Badan Musyawarah Keluarga Ogan Ilir Bagian Timur Muba Resmi Dilantik, Dihadiri Wagup Sumsel

Kementerian PUPR dalam keterangannya mengatakan, proses pembangunan terowongan di ruas tol Padang-Pekanbaru ini akan menggunakan  dua metode.

Pertama metode  New Austrian Tunneling Methods (NATM) dan  metode Tunneling Boring Machine (TBM) yang juga diterapkan dalam pembangunan ruas Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta.

Menurut Badan Pengelola Jalan Tol, NATM merupakan metode modern terowongan, dimana desain dan konstruksi menerapkan pemantauan canggih.

Guna mengoptimalkan berbagai teknik penguatan dinding berbasis pada jenis batuan yang ada  daerah pegunungan yang ditemui saat penerowongan berlangsung.

BACA JUGA:Pemeliharaan Jalan Merdeka Sekayu Sepanjang 2,8 KM Dimulai

BACA JUGA:Inilah Daftar Pemenang Turnamen Gaplek dan Kartu Song HUT RI ke-78 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Muba

Sejatinya Target awal dari pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru ini yang terdiri atas 6 seksi dikejar dalam 5 tahun, yaitu semenjak tahun 2018-2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan infrastruktur terowongan bukan merupakan teknologi baru di Indonesia.

“Teknologi terowongan sudah diterapkan pada pembangunan bendungan berupa saluran pengelak," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Seminar To Introduce Tunnel Planning and Technology, yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian PUPR dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dikutip dari laman Kementerian PUPR.

"Namun di bidang jalan memang agak terlambat. Untuk itu, kita dorong agar lebih banyak terowongan dalam pembangunan jalan,” jelasnya.

BACA JUGA:Sehari Dua Kali Laka Lantas di Tikungan Pangeran Ngulak III, Ada Korban Luka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: