Jembatan Penghubung Jawa-Bali Mustahil Dibangun? Rupanya Hal Ini yang Menjadi Kendalanya
Ilustrasi Jembatan penghubung antara pulau jawa dan bali--
Mitos Dahyang Sidhimantra, yang meyakini terpisahnya pulau tersebut untuk menyaring hal-hal negatif, menjadi alasan utama penolakan.
BACA JUGA:Tol Getaci Bakal Jadi Terpanjang di Indonesia, Ratusan Desa Akan Dilewati
Secara garis besar ada tiga alasan utama penolakan pembangunan jembatan Jawa - Bali, yaitu:
1. Faktor Agama dan Budaya: Masyarakat Bali percaya bahwa Pulau Jawa dan Bali sejatinya ditakdirkan untuk terpisah demi menjaga keunikan budaya dan alam Bali.
2. Ketidaksetujuan Geografis: Selain alasan budaya, ada kekhawatiran akan meningkatnya kriminalitas dan kepadatan penduduk jika terhubung dengan Jawa.
3. Ketentuan Pemerintah Bali: Ketentuan pemerintah setempat menegaskan penolakan terhadap pembangunan jembatan, menegaskan keinginan untuk menjaga keberlanjutan tanah dan budaya Bali.
BACA JUGA:Wilayah Banyumas Akan di Lintasi Tol Cilacap Jogja, Ini Desa Terdampak
Meski teknologi dan kemajuan infrastruktur telah memungkinkan pembangunan jembatan, kepercayaan kuat dan mitos yang dianut oleh masyarakat Bali menjadikan impian konektivitas langsung antara Jawa dan Bali tetap mustahil terwujud.
Warga Bali terus menjaga tanah dan budaya leluhurnya, memilih untuk tetap setia pada jalur konektivitas yang sudah ada, menghadapinya dengan rasa bangga dan menjaga Pulau Dewata tetap unik dan lestari.(*)
Berita ini sudah tayang di radartegal.com dengan judul: Tak Seperti Surabaya-Madura, Jembatan Penghubung Jawa-Bali Mustahil Dibangun karena Terhalang Mitos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: