Kisah Malaikat Harut dan Marut, Dua Malaikat yang Mengajarkan Sihir Pada Manusia

HARIANMUBA.COM- Dalam Al-Qur'an, kisah tentang dua malaikat, Harut dan Marut, sering kali menjadi bahan perdebatan dan tafsiran yang kompleks.

Sebagian besar riwayat tentang kedua malaikat ini berasal dari Israiliyat, yaitu warisan dari tradisi Yahudi dan Kristen yang tidak tercantum secara eksplisit dalam Al-Qur'an.

Meskipun begitu, kisah Harut dan Marut masih menjadi bahan diskusi yang menarik dalam dunia keilmuan Islam.

Menurut QS. Al-Baqarah: 102, Harut dan Marut dikirim oleh Allah untuk mengajarkan manusia agar bisa membedakan antara yang hak dan yang batil. Namun, dalam beberapa riwayat Israiliyat, kisah mereka lebih kompleks.

BACA JUGA:Hindari Tabrakan, Truk Bermuatan Sembako Timpa Rumah Warga Epil Kecamatan Lais

Mereka turun ke bumi untuk menguji ketaatan manusia terhadap Allah, namun terjerumus ke dalam dosa.

Salah satu versi riwayat menggambarkan bagaimana Harut dan Marut tergoda oleh seorang wanita yang menawarkan mereka minuman beralkohol dan mengajak mereka untuk melakukan perbuatan terlarang.

Mereka pun terjebak dalam lingkaran dosa yang merusak, termasuk zina dan pembunuhan.

Ketika menyadari kesalahan mereka, Harut dan Marut berharap untuk kembali ke surga, tetapi Allah menolak permintaan mereka.

BACA JUGA:6 Tips Berpuasa bagi Penderita Penyakit Maag

Sebagai konsekuensinya, mereka dihukum di Babilonia dan disiksa, sementara mereka juga mengajarkan ilmu sihir kepada manusia sebagai bentuk penyelewengan dari ilmu gaib yang seharusnya diajarkan.

Namun, banyak ulama menolak kisah ini sebagai bagian dari Israiliyat yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Mereka menafsirkan bahwa Harut dan Marut bukanlah malaikat, melainkan dua raja atau dua orang saleh yang diberi anugerah oleh Allah untuk mengajarkan manusia membedakan sihir dan mukjizat.

Dalam tradisi Islam, penting untuk membedakan antara kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an, yang dianggap sebagai sumber utama ajaran Islam, dan kisah-kisah tambahan yang mungkin berasal dari tradisi lain. 

Sumber: