Ratusan Kerbau di OKI Mati Mendadak, Ini Dugaan Penyebabnya

Ratusan Kerbau di OKI Mati Mendadak, Ini Dugaan Penyebabnya

Petugas mengambil sampel kerbau mati di OKI--

HARIANMUBA.COM,- Ratusan Kerbau di OKI Mati Mendadak, Ini Dugaan Penyebabnya.

Terjadi kembali kematian mendadak pada hewan ternak kerbau di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam beberapa hari terakhir.

Hingga Sabtu 13 April 2024, tercatat sebanyak 431 ekor kerbau yang mati mendadak di beberapa kecamatan di OKI.

Kematian mendadak kerbau di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang videonya viral di media sosial telah mendorong Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI untuk mengambil langkah-langkah mitigasi.

BACA JUGA:Petani Merana, Segini Harga TBS Sawit di Sanga Desa Setelah Lebaran

BACA JUGA:Usai Lebaran, Pasar Kalangan di Sanga Desa Sepi Pengunjung

Dikatakan, Kepala Disbunnak Kabupaten OKI, Dedi Kurniawan SSTP MSi, pihaknya telah melakukan uji sampel untuk memastikan penyebab kematian kerbau secara mendadak tersebut.

"Setelah dilakukan pengujian laboratorium terhadap dugaan keracunan di Balai Veteriner Lampung, hasilnya negatif dan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan klinis, menunjukkan gejala penyakit Septiceimia epizootica (SE)," kata Dedi, Minggu 14 April 2024. 

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah kongkrit sejak menerima laporan dari masyarakat khususnya peternak hewan kerbau. 

"Kerbau-kerbau yang mati, bangkainya langsung dikubur dan diberikan disinfeksi massal pada kandang kerbau, pengobatan serentak, vaksinasi dan upaya surveilan," terangnya. 

BACA JUGA:Teratas Bukan Lagi Babat Toman, Ini 4 Kecamatan Penghasil Buah Durian Terbanyak di Kabupaten Musi Banyuasin

BACA JUGA:Hanya Berjarak 5 KM dari Perbatasan, Warga Muba Banyak Kunjungi Wisata di Musi Rawas Ini

Lanjut dia, terkait adanya kematian kerbau pasca vaksinasi, itu bisa dipengaruhi oleh ternak kerbau sudah terjangkit kuman SE, namun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit.

"Jadi faktor pembentukan kekebalan tubuh yang belum sempurna karena baru vaksin pertama dan faktor pemindahan dan lalu lintas dari zona tertular ke zona steril cukup intens, serta faktor adanya investasi parasit darah," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: