Ketahui Apa Itu Kista Gigi dan Cara Pengobatannya

Ketahui Apa Itu Kista Gigi dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi kista pada gigi--

HARIANMUBA.COM- Kista gigi adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di sekitar gigi atau gusi, umumnya disebabkan oleh infeksi pada akar gigi yang mati. Meskipun tidak selalu berbahaya, Kista gigi bisa menimbulkan komplikasi, terutama jika disertai peradangan atau infeksi.

Kista gigi sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak penderita baru mengetahuinya setelah menjalani pemeriksaan gigi rutin atau melalui foto Rontgen.

Kista ini bisa menyebabkan pembengkakan pada gusi dan jika tidak diatasi, dapat menyebabkan masalah gigi lain seperti kerusakan tulang rahang. 

BACA JUGA:Pembelian E-Meterrai Menjadi Keluhan Pedaftar CPNS 2024, Sudah 3 Hari Tak Kunjung Bisa

Kista gigi biasanya terbentuk di ujung akar gigi, namun bisa juga muncul di gusi. Biasanya hanya ada satu kista yang muncul, tetapi dalam beberapa kasus, kista bisa berkembang lebih dari satu.

Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kista gigi meliputi:

1. Infeksi gigi yang tidak diobati: Infeksi ini bisa menyebabkan jaringan gigi membusuk dan mati.

2. Kelainan pertumbuhan gigi: Misalnya, gigi yang tumbuh miring atau tidak pada tempatnya.

3. Impaksi gigi: Gigi tertinggal di dalam gusi tanpa tumbuh dengan sempurna.

4. Faktor genetik: Meski jarang, beberapa kasus kista gigi berkaitan dengan faktor genetik.

Untuk memastikan adanya kista gigi, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan fisik dan foto Rontgen. Ini penting karena kista gigi sering kali tidak disertai rasa sakit seperti abses gigi, yang biasanya menyebabkan nyeri dan pembengkakan dengan nanah di sekitar gigi.

BACA JUGA:Muncul Usaha Penggilingan Padi Keliling, Petani Sanga Terbantu

Kista gigi berbeda dengan abses gigi, meskipun keduanya dapat menyebabkan peradangan di area gigi dan gusi. Abses gigi ditandai dengan infeksi dan pembentukan nanah yang menyebabkan nyeri hebat, bengkak, dan bahkan demam.

Sedangkan kista gigi dapat tumbuh perlahan tanpa menimbulkan gejala apa pun dalam jangka waktu yang lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: