Santri Ditemukan Meninggal Tergantung di Pasar Megang Sakti MURA, Tinggalkan Surat Untuk Orang Tua

Santri Ditemukan Meninggal Tergantung di Pasar Megang Sakti MURA, Tinggalkan Surat Untuk Orang Tua

Ilustrasi gantung diri--

Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi melalui Kapolsek Megang Sakti AKP Hendri mengungkapkan, korban merupakan santri di wilayah Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Mura.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban tergantung dengan mempergunakan tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4cm. 

BACA JUGA:Kumpulan Batak Satahi Saoloan Meriahkan HUT Muba ke-68 dalam Muba Expo

BACA JUGA:Perusahaan Daerah dari Aceh Ini Berkunjung ke Muba, Belajar Pengelolaan Sumur Tua

Lalu, dibelakang korban ditemukan satu kantong plastik yang berisikan satu lembar kertas dari korban.

Kemudian, satu buah peci almamater di tempatnya mengenyam pendidikan, satu buah topi warna coklat, satu bungkus rokok beserta korek api, satu buah pulpen, satu bungkus makanan popcorn, uang tunai sebesar Rp15 ribu dan satu helai kain sarung warna hijau.

"Kita belum simpulkan apa motifnya, apa ada masalah keluarga, apa ada masalah dengan rekan-rekannya, atau dia korban bullying di pesantren, kami sedang selidiki. Namun dari keterangan orang tua korban, korban tidak ada masalah dan sempat pulang ke rumah karena sakit," jelasnya.

Sementara, Kasiyanto staf Kamtib Keamanan tempat korban mengenyam pendidikan, yang senpat dimintai keterangan oleh kepolisian menjelaskan, dia mengenal korban, karena salah santri di tempatnya bekerja.

BACA JUGA:Kabar Tidak Baik, Aplikasi Juno Akan Ditutup

BACA JUGA:Sajikan Berbagai Hiburan, Stand Kominfo Berhasil Hipnotis Pengunjung Muba Expo

Tanggal 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya, kemudian tanggal 23 September 2024, orang tua korban menghubungi saksi dan menanyakan apakah korban libur dan dijawab saksi, bahwa korban tidak libur karena tidak ikut acara berkemah.

Wali murid berjanji akan mengantarkan korban ke Ponpes kembali, namun orang tua korban minta izin karena korban sedang sakit.

Kemudian pada hari Rabu 2 Oktober 2024 pukul 23.45 WIB, orang tua korban kembali menanykan chat WA ke saksi, menyatakan bahwa korban sudah dikembalikan ke pondok dan meminta kepada saksi untuk melihat korban

Kemudian pukul 00.02 WIB, orang tua korban (ibunya) menghubungi saksi, menanyakan keberadaan korban. Lalu saksi mencari korban, namun setelah dicari di lingkungan ponpes korban tidak ditemukan.

BACA JUGA:Panwascam dan Forkopimcam Sanga Desa Ajak ASN serta Aparatur Desa Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: