Program Bantuan Toha Tohet Rp25 Juta Tiap KK Bakal Bikin APBD Muba Super Defisit

Program Bantuan Toha Tohet Rp25 Juta Tiap KK Bakal Bikin APBD Muba Super Defisit

--

KORANHARIANMUBA.COM, - Program bantuan Rp25 Juta tiap KK yang akan dicanangkan oleh Cabup Muba nomor urut 02 Toha Tohet diprediksi akan membuat APBD Kabupaten Muba super defisit. 

Hal ini disampaikan Pengamat Politik Sumsel Bagindo Togar. Menurutnya, program tersebut brutal dan tidak masuk akal. 

"Jumlah Kepala Keluarga (Kk )di Muba minimal 100 ribu Kk. Bagaimana mungkin tiap KK dapat Rp25 Juta, artinya akan menelan anggaran hampir Rp2,5 Triliun sementara APBD Muba Rp4, 2Triliun. Ini jelas ugal ugalandan tidak masuk akal," tegas Bagindo. 

Lanjut dia, kalau program tersebut di implementasikan tentu Pemkab Muba akan defisit dan program-program strategis lainnya tidak bisa dijalankan alias stagnan.

 BACA JUGA:Pemerintah Kelurahan Ngulak Gelar Nobar Debat Pilkada, Ajak Masyarakat Kenali Visi Misi Paslon

BACA JUGA:Gelar Kegiatan Jumat Berkah, Polsek Tungkal Jaya Bagikan Makan Siang Bergizi di Ponpes Miftahurrohman

"Ini membuktikan kalau kandidat tidak memiliki pemahaman yang baik dan cenderung menggunakan syahwat guna mewujudkan keinginan agar memperoleh Jabatan yang sarat  muatan kekuasaan," ulasnya. 

Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (FORDES) ini menilai, debat kandidat cabup cawabup Muba Kamis malam menunjukkan dengan jelas kualitas pendidikan dan pemahaman masing-masing kandidat terhadap kondisi kekinian. 

"Masyarakat bisa menilai sendiri, ironis juga melihat salah satu paslon gagal paham soal akan diksi juga persepsi tentang demokrasi dan gender," cetusnya. 

Sementara itu, Calon nomor urut 02 tampak kesulitan menanggapi beberapa pertanyaan sejak awal debat, bahkan sempat meminta wakilnya, Rohman, untuk menjawab pertanyaan mengenai infrastruktur jalan.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Membayar Utang bagi Orang yang Telah Meninggal Dunia? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Aktivis Kritik Jawaban Calon Bupati Muba yang Tak Pahami Istilah Gender

Namun, saat pertanyaan dari panelis Rudi Kurniawan mengenai upaya peningkatan kualitas demokrasi lokal disampaikan, Toha tampak percaya diri menjawabnya. Ia mengungkapkan gagasan untuk melakukan “kontrol publik” dengan cara mengunjungi rumah warga secara rutin.

“Kami akan melakukan kontrol publik. Dengan cara melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga, minimal satu bulan satu kali,” ucap Toha Tohet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: