Menelusuri Jejak Sejarah, 4 Kecamatan Tertua yang Membentuk Wajah Kabupaten Muba
Menelusuri Jejak Sejarah, 4 Kecamatan Tertua yang Membentuk Wajah Kabupaten Muba--
HARIANMUBA.DISWAY.ID— Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tak hanya dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang membentuk identitasnya hingga saat ini.
Di balik perkembangan modern yang pesat, tersimpan kisah dari sejumlah kecamatan tua yang menjadi pondasi awal pemerintahan dan kemajuan wilayah ini.
Berikut empat kecamatan tertua yang memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya Muba:
1. Sekayu
BACA JUGA:19 Formasi PPPK di Muara Enim Dibatalkan, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Tinjau Irigasi Rusak, Herman Deru Minta Perbaikan Cepat Demi Lindungi Sawah Petani OKU Timur
Sebagai ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin, Sekayu telah lama menjadi pusat pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Sejarahnya dimulai jauh sebelum Muba resmi berdiri pada tahun 1956 berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1956.
Berada di tepian Sungai Musi, Sekayu dahulu menjadi jalur transportasi strategis sekaligus simpul perdagangan penting.
Sejak masa kolonial Belanda, wilayah ini sudah memiliki peran administratif yang signifikan. Kini, Sekayu tumbuh sebagai pusat kegiatan politik, ekonomi, dan sosial, mendorong pesatnya pembangunan dan urbanisasi.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru: Palestina Ajarkan Kita Bangkit di Tengah Keterbatasan
BACA JUGA:Jalan Talang Siku-Keluang Makin Banyak Kerusakan, Warga Soroti Bebasnya Mobil Tangki Melintas
2. Bayung Lencir
Bayung Lencir, terletak di bagian hilir Muba, dikenal sebagai wilayah yang sejak lama berkembang melalui aktivitas perdagangan dan perkebunan.
Potensinya dalam komoditas karet dan kelapa sawit menjadikan kawasan ini sangat vital secara ekonomi.
Dulunya menjadi jalur utama pedagang sungai, Bayung Lencir kini menjadi pintu masuk strategis dari arah Provinsi Jambi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: