Wagub Sumsel Cik Ujang Serap Aspirasi Warga Terkait PPDB dan Layanan Kesehatan

HARIANMUBA.DISWAY.UD – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Cik Ujang, turun langsung menyikapi aspirasi warga dalam aksi unjuk rasa yang digelar di halaman Kantor Gubernur Sumsel. 

Aksi ini diikuti oleh sejumlah aktivis dan organisasi masyarakat yang menyuarakan dua persoalan penting: penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan layanan kesehatan gratis berbasis KTP.

Dalam dialog terbuka dengan massa aksi, Cik Ujang mengakui bahwa permasalahan PPDB masih menjadi tantangan.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel telah mengambil langkah proaktif dengan mengajukan surat permohonan penambahan rombongan belajar ke Kementerian Pendidikan, sebagai solusi atas keterbatasan daya tampung di sekolah-sekolah negeri unggulan.

BACA JUGA:Koperasi Digital Dorong Percepatan Ekonomi Muba

BACA JUGA:Sorotan Viral di Kalangan Penggemar Soal MV JKT48 x Shopee 'Lebih Hemat, Lebih Cepat'

"Contohnya, jika satu SMA hanya memiliki empat kelas, kami minta agar ditambah jadi lima atau enam. Suratnya sudah kami kirim ke pusat, tapi belum ada tanggapan sampai sekarang," jelasnya di hadapan para peserta aksi.

Cik Ujang menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan, dan dirinya sangat menaruh perhatian pada masalah ini. 

Ia berharap pemerintah pusat segera memberikan respons agar anak-anak di Sumsel tidak terhambat dalam mengakses pendidikan.

“Saya sangat concern soal pendidikan. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita dan memutus rantai kemiskinan,” tegasnya.

BACA JUGA:Garuda Indonesia Resmi Terbangkan Umrah Langsung Palembang–Madinah, Tiket Mulai Rp25 Juta

BACA JUGA:Tekan Kemiskinan Jadi Satu Digit, Bupati Toha Dorong Kolaborasi dan Inovasi Terpadu

Selain soal pendidikan, massa aksi juga menyoroti belum optimalnya layanan kesehatan gratis hanya dengan menggunakan KTP. Menanggapi hal ini, Wagub menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperbaiki sistem pelayanan kesehatan agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua dan siswa, untuk lebih terbuka terhadap pilihan sekolah yang tersedia.

Sumber: