Hutama Karya Bangun Akses Baru ke Pelabuhan Tanjung Priok, Dongkrak Arus Logistik Nasional

Hutama Karya Bangun Akses Baru ke Pelabuhan Tanjung Priok, Dongkrak Arus Logistik Nasional

Hutama Karya Bangun Akses Baru ke Pelabuhan Tanjung Priok, Dongkrak Arus Logistik Nasional--

HARIANMUBA.DISWAY.ID— PT Hutama Karya (Persero) dipercaya untuk membangun jalur akses strategis menuju Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru atau New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi 1. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengurai kemacetan dan mempercepat arus logistik nasional.

Serah terima kontrak proyek dilakukan pada Kamis (17/7) oleh Pimpinan Proyek Kalibaru dan NPEA, Arwin, kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Rizky Agung. Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Boy Robyanto, serta Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa proyek ini akan menghubungkan Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sepanjang 2,78 km. Jalur ini dimulai dari KM 108 JTCC hingga ke kawasan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Utara.

“Dengan adanya jalur baru ini, arus logistik tidak lagi bergantung pada satu pintu masuk ke New Priok Container Terminal. Ini menjadi alternatif penting untuk mengurangi kepadatan lalu lintas,” ujar Adjib.

BACA JUGA:Muba Tunjukkan Kepemimpinan Global dalam Pertanian Lestari dan Rantai Pasok Karet Berkelanjutan

BACA JUGA:Simpan 36 Paket Sabu di Pinggir Sungai Musi, Warga Sukarami Ini Diciduk Polisi

Proyek NPEA Seksi 1 dikerjakan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya dan PT Brantas Abipraya, dengan porsi pekerjaan 55% ditangani oleh Hutama Karya. Jalan yang dibangun memiliki lebar 29,8 meter dengan dua jalur dan masing-masing tiga lajur.

Pekerjaan konstruksi meliputi pembangunan jalan utama sepanjang 2,7 km serta pembangunan empat ramp di area IC NPEA. Selain itu, KSO ini juga akan membangun empat ramp tambahan di Simpang Marunda, masing-masing dua ramp on-off di sisi selatan dan dua di sisi utara. Struktur jalan utama akan terdiri dari jembatan balance cantilever, jembatan gelagar beton, jembatan gelagar baja, serta pile slab.

Untuk menjamin kualitas dan efisiensi, proyek ini memanfaatkan teknologi canggih seperti alat uji kekuatan beton di lapangan, material ringan khusus untuk mengatasi tanah lunak, serta penggunaan drone LiDAR untuk pemetaan wilayah proyek. Sistem manajemen digital juga diterapkan untuk memantau setiap tahapan pembangunan secara real-time.

“Pembangunan ini juga berorientasi pada keberlanjutan. Kami menggunakan material ramah lingkungan seperti beton dengan kandungan fly ash, slag, dan bahan daur ulang untuk mengurangi emisi karbon, serta menerapkan sistem pengelolaan limbah konstruksi yang ketat,” tambah Adjib.

BACA JUGA:Polsek Bayung Lencir Bekuk Satu Pelaku Curat, Dua Komplotannya Masih Buron

BACA JUGA:Warga Geger! Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Depan Pabrik Padi di Tebing Bulang Sungai Keruh

Proyek ini diproyeksikan akan menjadi penopang utama dalam pengembangan Pelabuhan Kalibaru, yang ke depan akan memiliki sembilan terminal modern dan menangani jutaan kontainer per tahun. Selama masa konstruksi, proyek ini juga membuka lapangan kerja bagi ribuan tenaga lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Selain mempercepat distribusi barang dan menurunkan biaya logistik, jalan akses baru ini juga akan mengakomodasi mobilitas kendaraan dari dan menuju pusat kota, kawasan industri, hingga kawasan presiden. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing kawasan timur Jakarta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait