Pemda Diminta Waspada Disparitas Harga Pangan

Pemda Diminta Waspada Disparitas Harga Pangan

Pemda Diminta Waspada Disparitas Harga Pangan--

Kantor Staf Presiden (KSP) dalam laporannya juga mengungkapkan bahwa hasil pemantauan harga pangan strategis hingga 31 Oktober 2025 menunjukkan kondisi Waspada dan Tidak Aman di banyak daerah. 

Komoditas seperti Minyakita (Rp17.900/liter) dan Jagung Peternak (Rp6.740/kg) tercatat melampaui Harga Acuan Pembelian (HAP). Sebaliknya, Ayam Ras Pedaging Hidup justru berada di bawah HAP (Rp22.175/kg), menandakan kerugian di tingkat peternak.

BACA JUGA:Kepergok di Bundaran Air Mancur, Pria Banyuasin Nyaris Diamuk Massa karena Gelapkan Motor Teman Sendiri

BACA JUGA:Sebentar Lagi, Muba Terima Kucuran PI 10 Persen, Sumber Pendapatan Baru di Tengah Pemangkasan Anggaran

Kelompok cabai merah keriting bahkan menunjukkan disparitas harga antarwilayah hingga mencapai 38%, menandakan lemahnya rantai pasok dan distribusi antar daerah.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa proyeksi produksi beras nasional tahun 2025 mencapai 34,77 juta ton, naik 13,54% dibanding tahun sebelumnya. 

Meski demikian, ia mengingatkan adanya potensi kerugian konsumen akibat menurunnya kualitas beras premium, dengan tingkat beras patah yang tinggi dan diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp10 triliun.

Sementara itu, Perum BULOG melaporkan realisasi pengadaan gabah dan beras dalam negeri mencapai 3,04 juta ton setara beras, dengan stok nasional 3,91 juta ton, mayoritas berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP). 

BACA JUGA:UNSRI Rayakan Dies Natalis ke-65, Bupati Muba Apresiasi Peran UNSRI sebagai Pilar Pendidikan Sumsel

BACA JUGA:Diduga Dianiaya Oknum Guru, Siswi SDN 150 Palembang Alami Luka Lebam di Wajah

BULOG juga telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga mencapai 577 ribu ton, serta membentuk Satuan Tugas Khusus SPHP untuk mempercepat pengawasan dan distribusi di lapangan.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba, Alva Elan, menegaskan bahwa Pemkab Muba akan menindaklanjuti arahan Mendagri dengan memperkuat pemantauan harga pangan harian dan sinergi antar-OPD.

“Kami akan terus memantau perkembangan harga terutama menjelang akhir tahun dan memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman. Sinergi lintas sektor menjadi kunci agar inflasi di Muba tetap terkendali,” ujarnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, diharapkan pemerintah daerah mampu menjaga stabilitas harga pangan, menekan disparitas antarwilayah, dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga menjelang akhir tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait